Alhasil, tubuh kemudian harus menggunakan cadangan karbohidrat, protein, dan lemaknya untuk energi.
4. Nafsu makan berkurang dan berat badan turun
Berolahraga biasanya mengarah pada nafsu makan yang sehat.
Namun, berolahraga terlalu banyak dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang dapat memengaruhi rasa lapar atau kenyang.
OTS juga dapat menyebabkan kelelahan, penurunan nafsu makan, dan penurunan berat badan.
5. Iritabilitas dan agitasi
Latihan berlebihan dapat memengaruhi kadar hormon stres tubuh.
Kondisi ini yang dapat menyebabkan depresi, kelelahan mental, dan perubahan suasana hati.
Orang yang overtraining kemungkinan juga mengalami kegelisahan dan kurangnya konsentrasi atau antusiasme.
Baca Juga: Tanpa Olahraga, 5 Aktivitas Ini Ternyata Efektif Membakar Kalori
6. Berat badan bertambah
Bukan hanya mengalami penurunan berat badan, orang yang terlalu banyak berolahraga tanpa istirahat cukup juga dapat menyebabkan berat badan bertambah.
Pasalnya, olahraga berlebihan menyebabkan kadar testosteron rendah dan kadar kortisol, hormon stres, yang tinggi.
Perubahan hormonal ini sering dikaitkan dengan hilangnya jaringan otot, penambahan berat badan, dan kelebihan lemak perut.
Jadi kalau Kawan Puan sudah mati-matian olahraga tapi bobot malah tambah, hati-hati kamu mengalami overtraining.
Olahraga pada dasarnya memang baik bagi tubuh, jika dilakukan dalam porsi tepat.
Sama seperti makan, olahraga yang berlebihan akan berakibat buruk pada tubuh.
Bukannya mencapai tujuan olahraga, kamu malah merasa kelelahan berlebih, sakit, dan nyeri.
Maka, lakukan saja olahraga secukupnya ya, tak perlu berlebih, pelan-pelan namun rutin maka kamu akan mendapatkan hasilnya.
Baca Juga: Sering Merasa Sakit dan Nyeri Otot Usai Berolahraga, Normalkah?
(*)