Parapuan.co - Persaingan para pelaku usaha dalam berpromosi di media sosial semakin ketat.
Ini karena promosi di media sosial memang memberi potensi besar produk dilirik konsumen dan laku.
Nah, dalam hal promosi di media sosial tentulah setiap perusahaan maupun pelaku usaha mikro memiliki strategi tersendiri.
Bahkan, perusahaan sekelas Apple saja menggunakan strategi promosi khusus untuk menggaet konsumen.
Apple memilih untuk melakukan pemasaran tanpa mengunggah konten promosi di media sosialnya, salah satunya Instagram.
Apa yang dilakukan? Dilansir akun Twitter @belajarlagiHQ, rupanya Apple mengadaptasi strategi marketing UGC atau User Generated Content.
Jika dilihat dari akun Instagram resmi Apple, hampir tak ada unggahan promosi berisi foto maupun video produknya.
Akun media sosial itu malah lebih banyak mengunggah konten berupa foto pemandangan alam.
Apple jarang posting konten promosi di instagramnya, malah sering upload konten pemandangan.
Ini soalnya Apple pake strategi "User Generated Content (UGC)" dalam socmed marketing strategy nya.
Yuk kita bahas strategi UGC ini! A thread???? pic.twitter.com/cysGVo7hB6
— Belajarlagi (@belajarlagiHQ) January 6, 2022
Baca Juga: Tak Perlu Obral Promo, Ini 6 Tips Agar Omzet Penjualan Tetap Stabil
Nah, kamu pasti jadi penasaran tentang apa itu UGC yang digunakan Apple untuk strategi pemasarannya?
UGC atau User Generated Content
Oleh sebab itu, kamu perlu mengetahui srategi UGC, terlebih jika saat ini sedang merintis atau ingin memajukan bisnis.
User Generated Content sendiri didefinisikan sebagai konten asli yang dibuat oleh audiens suatu merek.
Kontennya pun beragam dan bisa berupa apa saja, mulai dari komentar di blog, foto, serta video.
Perusahaan pemilik suatu merek menggunakan konten buatan audiens itu untuk banyak tujuan.
Salah satu adalah untuk mempromosikan produknya dengan cara yang konon jauh lebih efisien dibandingkan konten konvensional.
Pada dasarnya, konsep dari UGC cukup mudah dan dianggap memberi benefit untuk masing-masing pihak, baik perusahaan maupun pengguna/konsumen.
Pasalnya, perusahaan cuma tinggal mengunggah ulang atau repost unggahan konten dari pengguna produknya.
Baca Juga: 3 Strategi Event Marketing untuk Memasarkan Produk saat Libur Nataru
Jadi, promosi tanpa konten di media sosial bukan berarti tidak mengunggah konten sama sekali.
Namun, konten yang diunggah bukan iklan produk yang diproduksi perusahaan sendiri.
Dengan mengadaptasi UGC untuk memasarkan produk, perusahaan bisa menghemat biaya produksi iklan.
Sedangkan konsumen pun bisa mengekspresikan diri dan mengungkapkan kesukaan mereka terhadap suatu produk.
Strategi marketing semacam ini tidak seperti kampanye iklan biasa yang berfokus pada penjualan.
Kampanye menggunakan UGC lebih mengedepankan kejujuran pengguna dalam menggunakan produk.
Hal ini disinyalir bisa lebih memengaruhi calon konsumen untuk menjadi pelanggan setelah melihat pengalaman orang lain.
Kawan Puan ingin mencoba strategi di atas untuk mempromosikan produk usahamu?
Tidak ada salahnya mencoba, siapa tahu bisnismu jadi semakin maju karenanya.
Baca Juga: Strategi Pemasaran Fear of Missing Out (FOMO) Meningkatkan Penjualan E-commerce
(*)