Seseorang yang memiliki infeksi sinus bakteri harus menemui dokter untuk resep antibiotik seperti amoksisilin.
Individu dengan sinusitis bakteri akut merespon antibiotik yang diresepkan dokter dengan gejala hilang dalam 10-14 hari.
3. Sinusitis alergi
Jenis selanjutnya yakni sinusitis akibat alergi yang dapat menyebabkan peradangan, sehingga menimbulkan hidung tersumbat dan pembengkakan selaput lendir.
Di mana kondisi tersebut dapat menghalangi drainase sinus normal.
Sinusitis alergi sering menyebabkan sinusitis kronis, gejalanya sendiri bisa musiman, atau berlangsung sepanjang tahun, di antaranya
- bersin
- hidung, tenggorokan, atau mata gatal
- hidung tersumbat
- tetesan postnasal
- hidung berair (lendir bening)
Pengidap sinusitis alergi hendaknya harus menghindari pemicu alergi, dan dalam beberapa kasus, sebaiknya mendapat suntikan alergi.
Baca Juga: Tubuh Sehat, tapi Alami Mimisan Saat Masa Kehamilan, Apa Penyebabnya?
4. Sinusitis kronis
Tipe sinusitis berikutnya yakni sinusitis kronis yang biasanya disebabkan oleh jamur.
Sinusitis kronis dapat menyebabkan gejala yang lebih halus yang bertahan selama berbulan-bulan.
Hidung tersumbat dan drainase post-nasal adalah gejala sinusitis kronis yang paling umum, adapun tanda lain di malam atau pagi hari yakni batuk.
Perlu dicatat, umumnya individu dengan polip hidung lebih sering mengalami infeksi jenis ini.
Penting bagi pengidap sinusitis kronis untuk menggunakan semprotan steroid hidung biasanya digunakan sebagai bentuk pengobatan.
Selain itu jika kondisinya cukup mengkhawatirkan, segera konsultasikan ke dokter.
Dengan mengetahui ulasan di atas, dapat diketahui bahwa ada berbagai tipe sinusitis.
Apabila terkena salah satu jenisnya sebaiknya obati sesuai tipe sinusitisnya ya.
Baca Juga: Lakukan 5 Olahraga Ringan untuk Meningkatkan Mood di Pagi Hari, Yuk!