Parapuan.co - Bukan sekadar infeksi hidung biasa, sebab sinusitis dibagi menjadi beberapa tipe.
Sinusitis atau rinosinusitis, adalah peradangan pada jaringan yang melapisi rongga sinus.
Peradangan pada sinus disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, atau akibat alergi.
Di mana peradangan yang terjadi itu mencegah sinus mengalir secara normal, menyebabkan penumpukan lendir dan infeksi sekunder.
Gejala utama dari infeksi sinus adalah hidung tersumbat, keluarnya cairan dari hidung yang berubah warna, dan nyeri atau tekanan pada wajah yang sudah ada selama tujuh hari atau lebih.
Lantas apa saja tipe sinusitis?
Dilansir dari Medical News Today, berikut ini empat tipe sinusitis, simak ya!
1. Sinusitis virus
Gejala sinusitis virus cenderung seperti pilek, termasuk sakit tenggorokan, bersin, hidung tersumbat, dan batuk.
Baca Juga: Jaga Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan dengan Mengatasi Menstruasi Tidak Teratur
Lendir yang dikeluarkan dari hidung sendiri mungkin jernih, atau sedikit berwarna.
Untuk mengatasi gejala sinusitis virus, sebaiknya pengidapnya istirahat sebanyak mungkin, minum cairan, menggunakan semprotan hidung saline.
Selain itu bisa mengonsumsi obat pereda nyeri, serta dekongestan oral yang dijual bebas.
Sinusitis yang disebabkan oleh virus biasanya sembuh dalam 7-10 hari.
2. Sinusitis bakterial
Tipe sinusitis selanjutnya yakni sinusitis bakteri.
Gejala sinusitis bakteri di antaranya cairan hidung yang mungkin kental, dan berwarna hijau atau kuning.
Kemudian, saluran hidung bengkak dan lendir mungkin menetes ke bagian belakang tenggorokan (post-nasal drip).
Umumnya orang yang mengalami sinusitis bakterian akan mengalami nyeri dan tekanan di area wajah.
Baca Juga: Apa itu Polip Hidung? Ketahui Penyebab, Gejala, dan Cara Pengobatannya
Seseorang yang memiliki infeksi sinus bakteri harus menemui dokter untuk resep antibiotik seperti amoksisilin.
Individu dengan sinusitis bakteri akut merespon antibiotik yang diresepkan dokter dengan gejala hilang dalam 10-14 hari.
3. Sinusitis alergi
Jenis selanjutnya yakni sinusitis akibat alergi yang dapat menyebabkan peradangan, sehingga menimbulkan hidung tersumbat dan pembengkakan selaput lendir.
Di mana kondisi tersebut dapat menghalangi drainase sinus normal.
Sinusitis alergi sering menyebabkan sinusitis kronis, gejalanya sendiri bisa musiman, atau berlangsung sepanjang tahun, di antaranya
- bersin
- hidung, tenggorokan, atau mata gatal
- hidung tersumbat
- tetesan postnasal
- hidung berair (lendir bening)
Pengidap sinusitis alergi hendaknya harus menghindari pemicu alergi, dan dalam beberapa kasus, sebaiknya mendapat suntikan alergi.
Baca Juga: Tubuh Sehat, tapi Alami Mimisan Saat Masa Kehamilan, Apa Penyebabnya?
4. Sinusitis kronis
Tipe sinusitis berikutnya yakni sinusitis kronis yang biasanya disebabkan oleh jamur.
Sinusitis kronis dapat menyebabkan gejala yang lebih halus yang bertahan selama berbulan-bulan.
Hidung tersumbat dan drainase post-nasal adalah gejala sinusitis kronis yang paling umum, adapun tanda lain di malam atau pagi hari yakni batuk.
Perlu dicatat, umumnya individu dengan polip hidung lebih sering mengalami infeksi jenis ini.
Penting bagi pengidap sinusitis kronis untuk menggunakan semprotan steroid hidung biasanya digunakan sebagai bentuk pengobatan.
Selain itu jika kondisinya cukup mengkhawatirkan, segera konsultasikan ke dokter.
Dengan mengetahui ulasan di atas, dapat diketahui bahwa ada berbagai tipe sinusitis.
Apabila terkena salah satu jenisnya sebaiknya obati sesuai tipe sinusitisnya ya.
Baca Juga: Lakukan 5 Olahraga Ringan untuk Meningkatkan Mood di Pagi Hari, Yuk!