2. Terbuat dari roti gandum dan pie
Fakta unik lainnya adalah tampilan kue pada zaman Romawi Kuno tak semewah seperti sekarang, melainkan sangat sederhana, dibuat dari selai atau kue gandum sebagai simbol keberuntungan dan kesuksesan pernikahan.
Sementara di abad pertengahan, kue pengantin di hari perempuan menikah pada kala itu berubah menjadi lebih kecil tapi ditumpuk menjadi lebih tinggi seperti menara.
Kemudian, pengantin akan diminta untuk saling berciuman melewati tumpukan kue dan jika ciuman sukses dilakukan maka tanda bahwa mereka akan mendapatkan keberuntungan.
Selain itu, pie juga pernah menjadi kue pernikahan pada zaman itu, yakni pie yang diisi dengan berbagai jenis bahan, tergantung tingkat kekayaan dan status pengantin, serta kulit luar yang didekorasi dengan berbagai hiasan.
3. Royal icing pertama kali dicetuskan dalam pernikahan ratu Victoria
Mulai abad ke-19, aturan-aturan kue pengantin pada hari wanita menikah dengan pasangannya mulai ditetapkan yakni berupa kue harus bertingkat dan berwarna putih.
Icing (lapisan gula) putih untuk kue pengantin pertama kali diciptakan tahun 1840, ketika pernikahan Ratu Victoria dan kala itu diberi nama ‘royal icing’.
Baca Juga: Persiapan Perempuan Menikah, Kenali Gejala dan Penyebab Pre-Wedding Stress