4. Makna di balik tiga tingkat kue pengantin
Terdapat makna di balik kue bertingkat tiga, yakni paling bawah untuk dikonsumsi di acara pernikahan, lalu kedua untuk setelah acara, dan pada abad ke-19, yang paling atas disimpan hingga acara pembaptisan anak pertama.
Oleh karena itu, dibutuhkan resep khusus untuk membuat kue pengantin bisa tahan cukup lama, bahkan bertahun-tahun setelah hari pernikahan diselenggarakan.
Di abad ke-20 dan ke-21, arti tingkatan kue pun bergeser yakni tingkatan kue paling atas disimpan untuk hari ulang tahun pernikahan pertama.
5. Bergesernya tren kue asli ke dummy cake
Dahulunya, kue pernikahan merupakan kue asli yang bisa dimakan, tetapi belakangan, tren kue pengantin mulai berubah.
Kue yang sebelumnya menjadi simbol keberuntungan dan kesuksesan sang pengantin, kini tidaklah asli dan berbentuk kue tiruan karena hanya digunakan sebagai simbol.
Pasalnya, biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan kue asli tidaklah murah, dan kue pengantin yang asli jarang habis dimakan, sehingga hanya berakhir di tempat sampah.
Nah, berikut 5 fakta unik di balik kue pernikahan yang sering dijumpai dalam acara perempuan menikah bersama pasangannya. (*)
Baca Juga: Persiapan Perempuan Menikah, Ini 6 Tips Memilih Wedding Venue