Parapuan.co - Salah satu cara untuk mendapatkan kulit yang halus adalah dengan metode dermaplaning.
Untuk diketahui, dermaplaning adalah prosedur eksfoliasi kulit dan menghilangkan kotoran serta rambut halus di wajah.
Namun, dermaplaning berbeda dengan dermabrasi yang mana ahli kecantikan atau dokter menggunakan sikat berputar berkecepatan tinggi untuk eksfoliasi.
Sementara dermaplaning menggunakan pisau bedah atau alat yang disebut dermatom.
Ahli kecantikan akan menggerakan dermatom, yang terlihat seperti pisau cukur listrik, bolak-balik untuk mengikis lapisan atas kulit mati.
Manfaat Dermaplaning
Manfaat yang bisa kamu dapatkan setelah melakukan prosedur dermaplaning ini adalah kulit jadi lebih cerah dan halus.
Lebih dari itu, prosedur ini juga bisa mengurangi hiperpigmentasi atau warna kulit yang tidak merata.
Tak hanya itu, dermaplaning juga dilakukan untuk mengobati bekas jerawat yang dalamdan mencegah jerawat dari pembentukan.
Baca Juga: Bisa Merusak Skin Barrier, Ini 5 Kesalahan Eksfoliasi yang Harus Dihindari
“Dengan menghilangkan lapisan atas sel kulit mati, dermaplaning mencegah minyak, kulit mati, dan kotoran terperangkap di dalam folikel,” kata Kerry Benjamin, ahli kecantikan dan pendiri StackedSkincare, seperti melansir dari Today.
“Mengangkat lapisan atas sel kulit mati membantu produk perawatan kulit menyerap lebih baik dan prosedur bekerja lebih baik,” kata Purvisha Patel, dokter kulit bersertifikat dan pendiri Visha Skincare.
Prosedur ini juga bisa meningkatkan produksi kolagen hingga membantu mengurangi garis-garis halus dan kerutan.
Kendati demikian, efektivitas prosedur sangat tergantung pada jenis kulit, warna kulit hingga riwayat kesehatan kita.
Risiko dan Efek Samping
Melansir dari webmd, prosedur ini memiliki risiko dan efek samping yang perlu dipahami sebelum melakukannya.
Dalam jangka pendek, efek samping dari prosedur ini adalah kulit merah dan bengkak akibat kerokan, rasa sakit, sensasi terbakar atau kesemutan selama sekitar 48 jam setelah prosedur.
Selain itu, yang paling banyak ditakuti oleh perempuan setelah melakukan dermaplaning adalah munculnya rambut di wajah yang lebih tebal dan gelap.
Kendati demikian hal ini dibantah oleh Dara Levy, dermatolog dan pemilik Dermaflash.
Baca Juga: Hati-hati Iritasi, Ini 4 Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Eksfoliasi Kulit
"Dermaplaning menghilangkan bulu halus tepat di atas permukaan kulit dan tidak dapat memengaruhi pertumbuhan, warna, atau tekstur rambut wajah perempuan,” kata Levy.
Hormon dan kondisi hormonal (seperti PCOS) adalah satu-satunya hal yang dapat mempengaruhi pertumbuhan rambut.
Kendati demikian, Kawan Puan yang punya kondisi kulit tertentu seperti jerawat, rosacea, psoriasis, eksim hingga terbakar karena sinar matahari tidak disarankan untuk melakukan dermaplaning.
Selain itu, jika kamu mengonsumsi isotretinoin, obat resep yang digunakan untuk mengobati jerawat parah, maka Kawan Puan harus menunggu enam bulan setelah berhenti meminumnya untuk mencoba dermaplaning.
Karena manfaatnya yang bisa membuat kulit halus dan bisa memudarkan bekas jerawat, membuat dermaplaning populer di kalangan beauty enthusiast.
Bahkan, banyak warganet yang melakukannya sendiri di rumah dan menunjukkan caranya di media sosial.
Biasanya mereka akan menggunakan pisau cukur bulu alis untuk melakukan prosedur dermaplaning mandiri di rumah.
Kendati demikian, hal ini tidak disarankan untuk dilakukan sendiri yah Kawan Puan. Pasalnya, risiko kebersihan dan keamanannya tidak terjamin.
Karena dalam melakukan dermaplaning menggunakan pisau yang sangat tajam, sehingga kulit rentan tergores dan menyebabkan infeksi atau masalah kulit lain.
Maka dari itu, tempat terbaik untuk melakukannya adalah dengan pergi ke klinik kecantikan berlisensi yang sudah terpercaya.
Perawatan Pasca Prosedur
Untuk diketahui, prosedur dermaplaning biasanya akan memakan waktu selama 30 menit.
Sebelum Kawan Puan mencoba prosedur ini di klinik kecantikan, sebaiknya hindari eksfoliasi tiga hari sebelumnya dan paparan sinar matahari langsung.
Selain itu, setelah prosedur direkomendasikan menggunakan pelembap dan tabir surya dengan minimal SPF 30.
Hal ini dibutuhkan karena kulit Kawan Puan mungkin menjadi lebih sensitif setelahnya.
Kamu juga bisa melakukan dermaplaning setiap tiga hingga empat minggu sekali.
Itu dia hal yang perlu kamu tahu tentang dermaplaning. Apakah kamu tertarik untuk mencobanya?(*)
Baca Juga: Mengenal Perawatan Kecantikan Mikrodermabrasi, Ini Penjelasan Ahli