Parapuan.co- Hari ini tepatnya pada Selasa (11/1/2022) diperingati sebagai Hari Tuli Nasional.
Membahas mengenai tuli, Kawan Puan pasti sudah tidak asing dengan sosok bernama Angkie Yudistia.
Namanya mulai didengar publik setelah ditunjuk sebagai salah satu staf khusus kepresidenan.
Lalu seperti apa sosok Angkie Yudistia yang merupakan salah satu penyandang disabilitas berpengaruh di Indonesia?
Perempuan yang akrab disapa Angkie ini mengaku sudah kehilangan pendengarannya sejak usia 10 tahun.
Saat itu ia didiagnosis terkena Malaria dan harus mengonsumsi obat-obatan anti-biotik.
“Awalnya aku enggak tahu (ada gangguan pendengaran), sampai lingkungan sekitar bilang sudah manggil-manggil, tetapi aku enggak dengar, enggak nengok,” cerita Angkie mengutip dari Kompas.com.
Bukanlah hal yang mudah untuk membangkitkan kepercayaan diri yang ia punya di tengah keterbatasan yang dialami Angkie.
Perempuan berusia 34 tahun ini mengaku membutuhkan waktu 10 tahun lamanya untuk membangkitkan rasa percaya diri yang telah lama hilang.
Baca juga: Cara Nicky Clara Hadapi Tantangan dalam Hidup dengan Memahami Diri Sendiri
Usai lulus dari SMAN 2 Bogor, Angkie memutuskan untuk melanjutkan pendidikan Ilmu Komunikasi di London School of Public Relations, Jakarta.
Sejak di bangku kuliah, ia pelan-pelan mulai mengubah pola pikir dan menerima dirinya apa adanya.
"Dosenku bilang, kamu jujur sama diri kamu sendiri. Kalau kamu sudah jujur sama diri sendiri dan jujur sama orang lain, orang lain akan mengapresiasi kejujuran kita. Jadi benar, ketika aku jujur, mereka jadi sangat bantu," ujar penulis buku Perempuan Tunarungu, Menembus Batas.
Prestasi Angkie Yudistia
Ibu satu anak ini pernah menjadi salah satu finalis Abang None Jakarta pada tahun 2008.
Pada tahun yang sama, ia didapuk sebagai "The Most Fearless Female Cosmopolitan 2008".
Kemudian, ia mendirikan Thisable Enterprise bersama rekan-rekannya untuk membantu memberdayakan mereka yang memiliki keterbatasan.
Melalui Thisable Enterprise, orang-orang yang memiliki keterbatasan seperti teman tuli akan lebih mudah mendapat pekerjaan.
Kini Thisable Enterprise telah bekerja sama dengan Gojek Indonesia untuk mempekerjakan orang-orang dengan disabilitas di Go-Auto dan Go-Glam.
Baca juga: Nicky Clara, Disability Womenpreneur yang Sukses Berdayakan Penyandang Disabilitas
Tak hanya itu, para penyandang disabilitas akan dilatih untuk mengembangkan ide kreatif untuk membuat suatu produk, seperti produk kecantikan.
"Aku percaya, tuli itu juga SDM milik negara, aset negara, jadi kita juga memiliki hak," ungkap Angkie. (*)