Parapuan.co - Peer to peer (P2P) lending merupakan salah satu instrumen investasi yang populer dan banyak digemari belakangan ini.
Bukan tanpa alasan, selain ramah bagi investor pemula, khususnya anak muda, instrumen investasi ini juga menawarkan return atau imbal hasil yang cukup menggiurkan
Instrumen investasi dalam bentuk ini menawarkan return bunga yang lebih tinggi daripada suku bunga pasar.
Namun, sama seperti instrumen investasi lainnya, investor juga memiliki risiko kerugian saat berinvestasi di platform P2P lending, khususnya risiko kerugian akibat peminjam gagal membayar dana pinjamannya.
P2P lending sendiri merupakan metode pinjaman yang menghubungkan langsung individu yang membutuhkan dana pinjaman dengan orang lain yang menyediakan pinjaman tersebut.
Jika berinvestasi di peer to peer lending, investor bisa mendapatkan keuntungan dari bunga yang dihasilkan melalui dana yang dipinjamkan ke para debitur.
Artinya, setiap bulannya, para peminjam dana di platform P2P lending akan dikenakan bunga sesuai dengan tenor atau masa pinjaman yang berlaku.
Nah, agar saat berinvestasi di peer to peer lending kamu bisa meminimalisir risiko kerugian akibat gagal bayar, berikut ini beberapa hal yang bisa kamu lakukan, seperti dilansir dari NOVA.
1. Memastikan persentase TKB
Baca Juga: Apa Itu P2P Lending? Mengenal Alternatif Investasi Sekaligus Pendanaan