Dicuplik dari bagian buku ini, Uti menggambarkan perihal daya tangguh. Ia mengungkapkan bahwa bekerja dalam tim membutuhkan ketangguhan.
”Sikap maju tak gentar ini kemudian diserap oleh armada kami, sehingga nilai yang terbangun sejak awal di Creative Center adalah ketangguhan. Resiliensi menjadi satu kekuatan yang membuat Creative Center bisa bertahan hingga lebih dari 20 tahun.
Istilah yang sekarang populer adalah “G. R. I. T” (Guts, Resilience, Initiative dan Tenacity), yang berarti memiliki nyali, tahan banting, penuh inisiatif dan persisten,” ujarnya.
Tidak hanya bercerita soal sosoknya yang hebat, buku ini juga memiliki cerita mengalir dan tidak menggurui.
Pengalaman batin, perjalanan karier Uti, seorang lulusan Psikologi UI yang sebelumnya “tidak percaya diri” membangun sejumlah bisnisnya, justru bangkit menjadi semakin percaya kemampuan dirinya.
Berpikir “solo” karena Creative Center Indonesia (CCI) yang sebelumnya adalah Creative Center, didirikan oleh hanya “seorang Uti” sebagai pemrakarsa.
Selaras namanya, selama 21 tahun memimpin Creative Center, suatu biro iklan yang lahir tanpa persiapan yang matang, justru akhirnya mampu menangani sejumlah klien di berbagai bidang mulai.
Institusi perbankan, perusahaan (korporasi) swasta dan BUMN termasuk di dalamnya perusahaan bergerak di bidang otomotif dan transportasi, kebutuhan pribadi (personal care) sudah pernah ditangani.
Selain itu, Lembaga Swadaya Masyarakat (NGO), produsen makanan jadi dan pangan kemasan serta produk olahan, resto; pengelola wisata belanja eceran, rumah sakit, lembaga pendidikan dan masih banyak lagi juga sudah pernah ia tangani.