Baca Juga: Diberikan Mulai 12 Januari, Ini 3 Aturan Kombinasi Vaksin Booster dari Kemenkes
Vaksin Moderna sebagai booster homolog dan heterolog (vaksin booster berbeda dengan vaksin primer, dengan vaksin primer AstraZeneca, Pfizer, atau Janssen) dengan setengah dosis.
Kenaikan respons imun antibodi netralisasi sebesar 12,99 kali setelah pemberian dosis booster homolog vaksin Moderna.
Efek samping vaksin Moderna antara lain lemas, sakit kepala, menggigil, demam, dan mual.
5. Vaksin Zifivax
Vaksin Zifivax sebagai booster heterolog dengan satu dosis setelah mendapatkan dosis lengkap vaksinasi primer (Sinovac atau Sinopharm).
Peningkatan titer antibodi netralisasi lebih dari 30 kali pada seseorang yang telah mendapatkan dosis primer Sinovac atau Sinopharm.
Efek samping dari vaksin Zifivax adalah timbul nyeri pada tempat suntikan, sakit kepala, kelelahan, demam, nyeri otot, batuk, mual, dan diare.
Hasil evaluasi dari aspek keamanan kelima vaksin booster tersebut menunjukan bahwa frekuensi, jenis, dan keparahan dari Kejadian Tidak Diinginkan (KTD) yang dilaporkan setelah pemberian booster umumnya bersifat ringan dan sedang. (*)
Baca Juga: Simak, Ini Cara Cek Tiket Vaksin Booster di Web dan Aplikasi PeduliLindungi