Parapuan.co - Baru-baru ini, media sosial diramaikan oleh cerita yang dibagikan seorang karyawan sekaligus ibu bernama Nita Ramadhita melalui LinkedIn.
Dalam sebuah unggahan di LinkedIn, perempuan yang merupakan karyawan perusahaan hotel kapsul Bobobox itu menceritakan bagaimana ia diizinkan untuk membawa anaknya saat menghadiri meeting di kantor.
Bahkan, ia terlihat melakukan presentasi di depan karyawan lainnya sambil menggendong anaknya yang masih bayi.
Ceritanya itu kemudian ramai diperbincangkan di Twitter dan Instagram, tak sedikit yang turut serta memberikan apresiasi untuk sang ibu yang juga merupakan perempuan karier, atasannya, dan juga kantornya.
Terkait hal ini, Kawan Puan yang merupakan pemimpin di tempat bekerja juga bisa menciptakan lingkungan kerja yang family friendly atau ramah keluarga.
Selain bisa membuat karyawan merasa nyaman, lingkungan kerja yang ramah keluarga juga bisa membantu perusahaan mempertahankan karyawannya dalam jangka waktu panjang.
Dikutip dari UNICEF, berikut ini beberapa hal yang bisa perusahaan lakukan untuk menciptakan lingkungan kerja ramah keluarga.
1. Perlindungan kehamilan dan cuti orang tua berbayar
Perlindungan kehamilan merupakan hak ketenagakerjaan yang penting untuk memastikan bahwa pekerjaan tidak menciptakan risiko bagi kesehatan dan kesejahteraan calon ibu dan anaknya.
Baca Juga: Simak, Ini 5 Strategi untuk Atasi Burnout bagi Ibu Pekerja
Selain itu, perlindungan kehamilan juga dibutuhkan untuk memastikan bahwa perempuan hamil pun tetap memiliki kesempatan untuk bekerja.
Perlindungan yang dimaksud di sini mencakup hak atas cuti melahirkan dengan bayaran minimal 14 minggu dengan tunjangan tunai yang memadai.
Termasuk di dalamnya adalah perawatan medis untuk ibu dan anak, perlindungan kesehatan ibu hamil dan menyusui, perlindungan pemecatan dan diskriminasi, serta fasilitas memadai.
Masa cuti orang tua berbayar yang memadai dapat memastikan bahwa ibu maupun ayah memiliki waktu yang cukup untuk merawat serta mengakrabkan diri dengan anaknya.
2. Memberikan dukungan gizi dan menyusui
Perusahaan yang ramah keluarga seharusnya memiliki istirahat menyusui berbayar selama jam kerja yang memungkinkan ibu tetap bisa memberikan ASI eksklusif usai kembali bekerja.
Ini merupakan hak tenaga kerja yang diakui secara internasional karena penting bagi kesehatan ibu dan anak.
Dalam konteks ibu berpenghasilan rendah, menyusui juga bisa mengurangi bebannya agar tidak menghabiskan sebagian besar gajinya untuk membeli pengganti ASI.
Memberikan istirahat menyusui berbayar, mengurangi jam kerja, dan memberikan fasilitas khusus untuk memompa dan menyimpan ASI juga merupakan beberapa cara bagi perusahaan untuk mendukung ibu menyusui.
Baca Juga: 7 Tips WFH bagi Ibu Berkarier agar Nyaman Bekerja Walau Ada Anak
3. Penitipan anak dan pengaturan kerja fleksibel
Salah satu tantangan dan masalah yang kerap dialami oleh karyawan yang memiliki anak adalah kesulitan untuk mengurus anaknya saat bekerja.
Perusahaan yang ramah keluarga bisa menyediakan fasilitas penitipan anak yang terjangkau, mudah diakses, dan berkualitas.
Dengan demikian, saat orang tua bekerja, anak tetap dapat tumbuh di lingkungan yang aman, sehat, dan mendapatkan kualitas pengasuhan yang baik.
Penitipan anak tak hanya menguntungkan bagi karyawan, tetapi juga untuk pihak perusahaan.
Perusahaan bernama Patagonia mengatakan bahwa penitipan anak di tempat kerja mereka mampu menutup 91 persen dari biaya dan nilai investasi yang mereka keluarkan.
Selain itu, mereka juga bisa menurunkan tingkat pengunduran diri karyawan peserta program hingga 25 persen.
Lebih lanjut, memberikan waktu kerja fleksibel, terutama di tahun awal kehidupan anak, juga bisa dilakukan.
Cara ini bahkan terbukti efektif untuk mengurangi stres, absensi, hingga pengunduran diri bagi orang tua yang bekerja.
Baca Juga: Rekomendasi Pekerjaan untuk Ibu Tunggal Menurut Pakar, Apa Saja?
Pengaturan kerja yang fleksibel juga bisa membantu para ibu menyusui untuk bisa memberikan ASI kapanpun dan di manapun mereka inginkan.
4. Jaminan pendapatan dan perlindungan sosial
Menjamin pendapatan dan perlindungan sosial bagi karyawan juga bisa memastikan anak bisa bertahan hidup dan berkembang.
Pasalnya, upah dan jam kerja untuk orang tua atau wali anak memengaruhi kemampuan mereka untuk menyediakan standar kehidupan yang layak.
Tidak adanya jaminan pendapatan dan perlindungan sosial juga bisa memengaruhi keseimbangan antara kehidupan dan pekerjaan karyawan.
Karenanya, memberikan dukungan ini sangat penting untuk memastikan karyawan dan anak-anaknya bisa memenuhi kebutuhannya serta memperoleh haknya.
Itulah beberapa hal yang bisa dilakukan oleh perusahaan untuk menciptakan lingkungan kerja yang ramah keluarga.
Dengan terbentuknya lingkungan kerja ramah keluarga, para karyawan pun bisa fokus menyelesaikan pekerjaannya tanpa harus terdistraksi karena urusan lainnya.
Baca Juga: 3 Pekerjaan Ibu Rumah Tangga yang Membuatnya Layak Dianggap Profesi
Apakah tempat kerja Kawan Puan juga sudah menerapkan kebijakan yang ramah keluarga? (*)