Gejala
Mereka yang mengalami menstruasi retrograde, darah haidnya akan mengalir melalui saluran tuba dan keluar ke peritoneum, bukan melalui serviks dan keluar vagina.
Sering kali, pengidap menstruasi retrograde tidak menunjukkan gejala apapun.
Gejala utama yang berkaitan dengan menstruasi retrograde adalah nyeri saat menstruasi (dismenore).
Namun sayangnya, nyeri haid menjadi gejala yang sangat tidak spesifik.
Pasalnya, nyeri haid juga dikaitkan dengan banyak kondisi atau masalah lain yang mempengaruhi kesehatan reproduksi.
Dengan kata lain, dibutuhkan pemeriksaan lebih lanjut, terutama jika nyeri haid yang dialami telah mengganggu aktivitas seharian.
Sementara untuk pengobatannya, mereka yang mengalami menstruasi retrograde biasanya kaan diberikan obat hormon, atau IUD hormonal.
Tujuannya ialah untuk mengurangi atau menghilangkan aliran darah menstruasi.
Baca Juga: 4 Jenis dan Cara Aman Olahraga untuk Perempuan di Masa Menstruasi dan Pramenstruasi
Nah, berikut ulasan mengenai gangguan haid yakni menstruasi retrograde yang erat kaitannya dengan masalah kesehatan seksual dan reproduksi perempuan, endometriosis.(*)