Lahan virtual tersebut tersedia sangat terbatas, hanya puluhan ribu bidang tanah saja di satu platform.
Misalnya di Decentraland yang hanya menyediakan 90 ribu bidang tanah yang masing-masing berukuran 15x15 meter.
Melihat terbatasnya jumlah lahan, banyak perusahaan maupun perorangan yang berinvestasi pada lahan virtual.
Sebut saja Republic Realm, yang disebut telah menghabiskan lebih dari Rp12 miliar untuk membeli NFT yang mewakili sebidang lahan di Decentraland.
Dikatakan pula bahwa pembelian yang dilakukan Republic Realm merupakan pembelian lahan termahal dalam sejarah Decentraland.
Menariknya lagi, pembelian dilakukan sebelum Metaverse booming seperti sekarang, yaitu pada Juni 2021.
Hal ini menunjukkan bahwa fenomena beli lahan di Metaverse bisa menjadi investasi yang menjanjikan.
Hanya saja, belum bisa dipastikan apakah ledakan pembelian akhir-akhir ini akan semakin meningkat di masa depan atau tidak.
Sebab, banyak hal bisa terjadi dan mengalami perubahan di era digital seperti sekarang.
Baca Juga: Tidak Sulit, Ini Cara Membeli Lahan Virtual di Metaverse untuk Pemula