Meski dapat menjadi salah satu cara, namun egg freezing juga membawa berbagai risiko, termasuk:
1. Kondisi yang berhubungan dengan penggunaan obat kesuburan
Terkadang, penggunaan obat kesuburan suntik, seperti hormon perangsang folikel sintetis atau hormon luteinizing untuk menginduksi ovulasi, dapat menyebabkan ovarium menjadi bengkak dan nyeri segera setelah ovulasi atau pengambilan sel telur (ovarium hyperstimulation syndrome).
Tanda dan gejala termasuk sakit perut, kembung, mual, muntah dan diare.
Bahkan yang lebih jarang adalah kemungkinan mengembangkan bentuk sindrom yang lebih parah yang dapat mengancam jiwa.
2. Komplikasi prosedur pengambilan telur
Penggunaan jarum aspirasi untuk mengambil telur menyebabkan perdarahan, infeksi atau kerusakan pada usus, kandung kemih atau pembuluh darah.
3. Risiko emosional
Baca Juga: Makin Diminati Masyarakat, Layanan Program Bayi Tabung Dioptimalkan
Egg freezing dapat memberikan harapan untuk kehamilan di masa depan, tetapi tidak ada jaminan keberhasilan.
Jika kamu menggunakan telur beku untuk memiliki anak, risiko keguguran terutama akan didasarkan pada usia saat telur dibekukan.
Perempuan yang lebih tua memiliki tingkat keguguran yang lebih tinggi, terutama karena memiliki sel telur yang lebih tua.
Penelitian hingga saat ini belum menunjukkan peningkatan risiko cacat lahir pada bayi yang lahir akibat pembekuan sel telur.
Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan tentang keamanan pembekuan telur.
(*)