Gejala penyakit serupa yang dimaksud ialah meningitis, infeksi bakteri yang mempengaruhi otak dan sumsum tulang belakang.
Selain itu, ada rabies dan infeksi virus yang menyebabkan pembengkakan otak dengan gejala mirip tetanus.
Penting diketahui bahwa dokter akan mendasarkan diagnosis tetanus pada riwayat imunisasi.
Seseorang berisiko terkena tetanus lebih tinggi jika belum diimunisasi atau jika terlambat mendapatkan suntikan booster.
Bagaimana dengan Pengobatannya?
Untuk pengobatan tetanus tergantung pada tingkat keparahan gejalanya, namun kondisi ini biasanya diobati dengan beberapa alternatif.
Alternatif pertama ialah memberi antibiotik seperti penisilin untuk membunuh bakteri di tubuh.
Kemudian bisa juga memberikan tetanus immune globulin (TIG) untuk menetralisir racun yang telah dibuat bakteri dalam tubuh
Baca Juga: Dihimbau WFH Lagi, Ini Risiko Kesehatan bagi Wanita Karir yang Kerja di Rumah