Parapuan.co - Beragam persiapan sekolah tatap muka kini menjadi perhatian orang tua, termasuk soal uang jajan anak.
Memasuki usia sekolah, perlahan anak pun akan mengenal uang saku atau uang jajan.
Terlebih, jika mereka melihat teman-temannya diberikan uang jajan oleh orang tuanya.
Hal itu pun mendorong anak ingin diberi uang jajan untuk bisa membeli hal yang ia inginkan.
Dalam persiapan sekolah tatap muka, permintaan anak ini boleh jadi merupakan salah satu hal yang dikhawatirkan oleh orang tua.
Pasalnya, kebanyakan anak memiliki sikap impulsif dalam membeli apa yang ia inginkan.
Melansir dari laman Raising Children, pada dasarnya memberikan uang saku pada anak bermanfaat baik bagi mereka.
Dengan memberikan uang saku pada anak jelang persiapan pembelajaran tatap muka, anak akan belajar tentang nilai uang dan pengelolaan uang.
Sebagai contoh, ketika anak mendapatkan uang jajan, mereka harus memutuskan pilihan antara membelanjakan atau menabung.
Baca Juga: Persiapan Sekolah Tatap Muka, Ini Rekomendasi Masker untuk Cegah Varian Omicron
Jika memilih menabung, maka anak akan belajar sabar untuk menunggu apa yang mereka inginkan dapat terbeli.
Selain itu, uang jajan juga membantu anak belajar tentang konsekuensi, termasuk konsekuensi kehilangan uang atau membelanjakannya dengan tidak bijaksana.
Pasalnya, membiarkan anak membuat beberapa kesalahan ialah bagian dari proses belajarnya.
Nah, melansir dari laman Nakita.id, PARAPUAN telah merangkum tips dan cara menyiasati uang jajan anak dalam persiapan sekolah tatap muka.
1. Tentukan jadwal yang tepat
Dalam memberikan uang jajan anak, orang tua bisa menentukan jadwal yang tepat, baik itu perhari atau perminggu jelang persiapan pembelajaran tatap muka.
Dianjurkan untuk tidak memberikannya dalam jangka waktu perbulan, karena belum waktunya anak diberi jumlah yang yang begitu besar dalam satu waktu.
Misalnya, dalam seminggu anak diberi uang Rp10.000.
Baca Juga: 5 Bekal Rumahan yang Bisa Tingkatkan Imun untuk Persiapan Sekolah Tatap Muka
Berikan pemahaman pada anak bahwa Rp10.000 tersebut sudah menjadi haknya dan bisa ia gunakan untuk membeli kebutuhannya.
Selain itu, beri juga pemahaman bahwa kalau ingin membeli kebutuhannya, mereka harus izin dengan orang tua.
2. Atur jumlah yang boleh dibelanjakan dan ditabung
Selanjutnya, orang tua juga perlu mengatur seberapa banyak yang boleh digunakan untuk membeli kebutuhan mana yang ditabung.
Sebagai contoh, orang tua memberikan Rp10.000 untuk satu minggu.
Maka, selain membiarkan anak membelanjakan uang itu, ajarkan juga mereka untuk menabung, misal dengan membagi dua uang sakunya selama per minggu.
Seperti, Rp5.000 bisa digunakan untuk beli kebutuhan mereka, dan sisanya bisa ditabung.
Cara ini, dapat mengajarkan anak untuk mampu bertanggung jawab atas uang sakunya.
Persoalan memberikan uang jajan pada anak memang seringkali dianggap cukup susah dan menjadi masalah jika anak mulai impulsif dalam membeli barang yang diinginkan.
Baca Juga: Jelang Persiapan Sekolah Tatap Muka, Ini 3 Alasan Umum si Kecil Kesulitan Membaca
Namun, hal tersebut dapat dicegah dan menjadi baik-baik saja ketika orang tua dapat memberikan pemahaman mengenai kebutuhan dan keinginan.
Nah, berikut tips memberikan uang saku pada anak yang bisa orang tua terapkan dalam persiapan sekolah tatap muka. Selamat mencoba! (*)