Menurut peneliti di Alan Turing Institute, terdapat heterogenitas yang sangat besar dalam perdagangan NFT, sehingga banyak karya seni digital yang tersedia, namun tidak ada yang menguasai penentuan nilai atau harganya.
Berbeda dengan harga aset lainnya, nilai atau harga NFT dapat ditentukan sendiri berdasarkan kesepakatan antara penjual dan pembeli, tanpa dipengaruhi oleh pihak ketiga.
Skema perdagangan NFT ini pun sebenarnya kerap ditemukan pada skema perdagangan karya seni, di mana nilai dari satu lukisan dihasilkan dari hubungan kompleks antara penjual dan pembeli.
Beriringan dengan alasan utama yang tadi disebutkan, selera dan tren juga menjadi dasar untuk menentukan harga NFT yang bersifat dinamis dan tidak pasti.
Dengan kata lain, harga NFT bisa melambung karena siapa pun yang menjual aset ini bisa menentukan sendiri dan bebas menentukan penawaran.
Walaupun demikian, Alan Turing Institute menemukan tiga faktor terbesar yang memengaruhi penjual dan pembeli dalam menentukan harga NFT.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Alan Turing Institute setelah mempelajari data dari 4,7 juta NFT yang telah diperdagangkan oleh lebih dari 500.000 pembeli dan penjual, berikut ini tiga faktor tersebut.
1. Harga jual
Faktor harga jual NFT sebelumnya menjadi 50 persen penentu keberagaman harga NFT yang ada.
Baca Juga: Ingin Cuan seperti Ghozali Everyday? Ini 3 Syarat NFT Laku di Pasar Digital