Parapuan.co - Sama seperti kulit di bagian tubuh lainnya, kulit ketiak yang berada di lipatan lengan kita pun juga harus diperhatikan.
Selain rutin mandi dan membersihkannya, Kawan Puan juga perlu memakai deodoran untuk menangkal aroma tidak sedap karena bercampurnya keringat dan bakteri di ketiak.
Hanya saja, bagi pemilik kulit sensitif, memilih deodoran yang tepat untuk ketiak agak sedikit tricky, ya?
Tak jarang, pemilik kulit sensitif khawatir penggunaan deodoran bisa menyebabkan ketiak menjadi iritasi, kering, hingga perih.
Padahal, ketiak yang wangi dengan memakai deodoran bisa meningkatkan kepercayaan diri, terlebih karena kamu tidak perlu khawatir bau badanmu akan mengganggu orang sekitar saat beraktivitas seharian.
Bagi Kawan Puan yang memiliki kulit ketiak sensitif, berikut ini terdapat beberapa tips memilih deodoran yang tepat dari dokter spesialis kulit, dr. Nessya Dwi Setyorini, Sp.DV.
Apa saja tipsnya? Yuk, simak ulasannya di bawah ini!
1. Kenali jenis kulit masing-masing
Setiap orang tentunya memiliki jenis kulit yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, dr. Nessya menekankan agar kamu bisa mengenali terlebih dahulu jenis kulitmu, terutama kulit ketiak.
Baca Juga: 5 Penyebab Kulit Ketiak Menghitam, Salah Satunya karena Pakai Deodoran
Jika Kawan Puan memiliki kulit sensitif, biasanya kamu akan merasakan berbagai tanda, seperti kulit yang mudah merah atau terasa panas.
“Sebelum memilih deodoran, kenali dulu jenis kulitnya. Apakah kamu punya kulit normal, kering, atau sensitif,” ujar dr. Nessya dalam acara Virtual Press Conference Peluncuran NIVEA Brightening Range 8 Superfood Deodorant, Kamis (20/1/2021).
“Tanda-tanda kulit sensitif adalah gampang merah, gampang gatal, gampang perih, dan gampang panas,” lanjutnya.
2. Cermati kandungannya
Seperti perawatan kulit pada bagian tubuh lainnya, kamu pun perlu memeriksa kembali kandungan di dalam produk deodoran sebelum membelinya.
Menurut dr. Nessya, penting bagi para konsumen untuk mencermati kandungan di kemasan deodoran untuk mengetahui apakah bahan-bahannya mampu mengatasi keringat dan bau badan.
“Tentunya deodoran harus mampu mengatasi bau badan dan keringat berlebih. Jadi perhatikan kandungannya,” paparnya.
3. Cek apakah menimbulkan masalah lain pada kulit
Setelah memastikan kandungannya aman, kamu bisa mencoba deodoran tersebut dan memastikan apakah ia menimbulkan masalah lain pada kulit.
Baca Juga: Tak Perlu ke Salon, Ini 5 Bahan Alami yang Bisa Cerahkan Ketiak
Pasalnya, beberapa kandungan di dalam deodoran berisiko menyebabkan masalah kulit, misalnya saja deodoran yang mengandung terlalu banyak pengawet atau alkohol.
Karena kulit ketiak lebih tipis dari kulit lainnya, ia akan lebih mudah kering jika deodoran yang kamu pakai mengandung terlalu banyak alkohol.
“Contohnya apa, sih, yang suka menimbulkan masalah? Misalnya yang mengandung pewangi berlebihan, baunya menyengat sekali, banyak pengawetnya, atau pun mengandung alkohol berlebihan,” jelas dr. Nessya.
4. Cari deodoran yang menawarkan manfaat lain
Terakhir yang tak kalah penting, dr. Nessya juga menyarankan agar kamu memilih deodoran yang menawarkan manfaat lainnya.
Tak hanya bisa menangkal bau badan dan keringat berlebih, tetapi juga bisa mengatasi berbagai masalah kulit lainnya, seperti memperbaiki barrier kulit dengan menambahkan hidrasi.
“Pilih deodoran yang mampu memperbaiki barrier kulit, misalnya menambah hidrasi, seperti yang mengandung aloe vera, glycerin, dan lain-lain. Ataupun (deodoran) yang mampu mencegah peradangan, seperti vitamin D,” pungkasnya lagi.
Selain memilih deodoran yang tepat untuk kulit sensitif, dr. Nessya juga mengimbau untuk menerapkan perawatan kulit ketiak lainnya.
Baca Juga: Langkah Mencukur Bulu Ketiak yang Benar Agar Terhindar dari Iritasi
Yakni dengan memperhatikan cara mandi, memilih sabun yang tepat, hingga menerapkan teknik mencukur bulu ketiak yang benar.
“Jangan lupa juga perawatan kulit lainnya, seperti cara mandinya, jangan menggunakan air terlalu hangat karena bisa menggerus minyak alami di kulit kita."
"Pilihlah sabun yang ada pelembap, lalu (saat mandi) jangan digosok terlalu kencang, terakhir hindari shaving atau waxing yang terlalu bersemangat,” tutup dr. Nessya. (*)