Dengan membahas pendapatan dan pengeluaran bersama-sama, kamu dapat memberi anak pemahaman yang jelas tentang nilai uang di luar harga barang-barang yang diinginkan mereka.
"Ketika kamu membayar tagihan bulanan, kamu dapat menunjukkan kepada anak-anak berapa biaya untuk menjalankan rumah tangga," kata Sandy Yong, penulis The Money Master.
Pelajaran ini dapat mencakup meninjau pembayaran untuk pemanas, listrik, air, layanan streaming, langganan, internet, dan tagihan telepon seluler.
"Kamu bahkan dapat bekerja sama untuk menemukan cara untuk mengurangi tagihan listrik dan mengubahnya jadi permainan yang menyenangkan untuk diikuti seluruh keluarga," lanjut Sandy.
Jika ada pengeluaran rumah tangga yang turun sebagai bagian dari permainan, kamu bahkan dapat menggunakan tabungan untuk memberi penghargaan kepada keluarga.
4. Priotitaskan dan biasakan menabung
Ketika anak tumbuh dewasa, maka dirinya anak mendapatkan gaji dan godaan untuk menghabiskan uang mereka sendiri.
Bahkan, godaan itu pun sudah ada ketika mereka mulai mendapatkan uang jajan dan ingin membeli sesuatu saat pulang sekolah mengikuti teman-temannya.
Baca Juga: Persiapan Sekolah Tatap Muka, 7 Tips Ajarkan Anak Terbiasa Makan Sehat
Kamu bisa ajarkan anak menabung dengan menyisihkan sebagian dari uang saku mereka untuk digunakan di masa depan.
Jika apa yang anak inginkan ialah sesuatu yang besar, maka kamu bantu anak menetapkan hal tersebut sebagai tujuannya menabung.
5. Biarkan anak membuat anggaran sendiri
Setelah membahas dasar menabung dan menetapkan tujuan tabungan, langkah selanjutnya adalah mengajari anak-anak cara menyusun anggaran mereka sendiri.
Manajer umum uang dan pajak Credit Karma Poulomi Damany mengakui, anggaran boleh jadi tampak menakutkan, tetapi itulah pengarah anak agar sampai ke tujuan menabung.
"Anak dapat menjaganya tetap sederhana, hanya menuliskan uang yang mereka dapatkan dari mana, serta pengeluaran yang diharapkan, misal untuk mainan," jelas Damany.
Nah, itulah 5 tips mengajarkan anak tentang uang yang bisa kamu mulai pelan-pelan sejak dini. Manakah poin yang sudah kamu lakukan? (*)