Melansir dari laman GridHealth, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dr Gorga I.V.W. Udjung, Sp. OG dari RSIA Bunda Jakarta, memberikan penjelasannya perihal kondisi tersebut.
Dokter Gorga mengungkapkan bahwa gumpalan darah menstruasi bukan merupakan hal yang perlu dikhawatirkan.
Menurutnya, gumpalan darah tersebut tidak mengindikasikan kondisi yang membahayakan dari kesehatan seksual dan reproduksi perempuan.
“Sebenarnya sih, tidak berbahaya, ya. Yang kita takutkan sebenarnya, apakah jumlah darahnya berlebihan atau tidak,” kata dokter Gorga.
Lebih lanjut lagi, ia juga menyampaikan bahwa gumpalan darah dikatakan tidak berbahaya selama volume darah yang dikeluarkan tidak terlalu banyak.
“Karena itu ‘kan darah beku, ya. Darah yang keluar dari dinding endometrium dan mungkin tertahan sedikit lebih lama di dalam vagina waktu turun dari dinding endometrium karena tubuh mempunyai mekanisme pembekuan darah,” jelas dokter Gorga.
Dengan kata lain, adanya gumpalan darah tak sepenuhnya membahayakan, namun perlu dilihat dari volume darah haid yang keluar untuk menilai kondisi kesehatan organ kewanitaan.
Dilansir dari laman Cleveland Clinic, gumpalan darah haid dinilai tidak normal, jika ukurannya besar dan terjadi terlalu sering, juga volume darah yang dikeluarkan untuk tubuh juga banyak.
Baca Juga: Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan: Jenis Bau Darah Haid dan Penyebabnya