Parapuan.co - Proses husband stitch belakangan sedang ramai jadi perbincangan publik.
Namun, husband stitch atau jahitan tambahan pascapersalina ini ternyata memiliki banyak kerugian bagi seorang perempuan.
Mengutip dari Medicine Net, husband stitch atau jahitan tambahan di vagina itu bukan prosedur yang diterima secara medis.
Pasalnya husband stitch berdasarkan sejarahnya itu merupakan prosedur yang dipraktikkan oleh dokter kandungan sejak tahun 1950-an, bahkan praktik ini adalah jenis mutilasi alat kelamin perempuan.
Di mana jahitan ekstra dibuat untuk meningkatkan keketatan vagina dan kenikmatan seksual pasangan pria.
Selama menjahit robekan perineum setelah melahirkan, jahitan tambahan dijahit ke lubang vagina sehingga lubangnya menjadi lebih kecil daripada sebelum melahirkan.
Dalam arti lain, husband stitch dirancang untuk meningkatkan kenikmatan seksual bagi pasangan perempuan dengan mengurangi ukuran lubang vagina.
Buruknya lagi prosedur ini dilakukan pada perempuan tanpa persetujuan mereka, dan banyak dari mereka tidak tahu bahwa mereka telah menjalani prosedur seperti itu.
Perempuan yang menerima husband stitch pasca kehamilan ini akan mengalami berbagai efek samping seperti:
Baca Juga: Fakta Seputar Husband Stitch, Jahitan Tambahan Pascapersalinan yang Harus Diketahui Perempuan
1. Tidak dapat berjalan lebih lama setelah melahirkan
2. Berdiri tegak menyebabkan ketidaknyamanan dan rasa sakit
3. Seks menjadi menyakitkan bagi kedua pasangan, terutama perempuan, yang mungkin mengalami lebih banyak rasa sakit, yang mengakibatkan ketakutan dan menghindari seks
4. Pembengkakan dan nyeri kronis di lubang vagina
5. Jaringan parut mungkin robek dan infeksi yang persisten
6. Tekanan emosional
7. Inkontinensia
8. Kerusakan pada ujung saraf
Baca Juga: Jadi Penyebab Meninggalnya Putri Sulung Nurul Arifin, Ini Gejala dan Risiko Henti Jantung
Lantas, apakah sebenarnya husband stitch itu benar-benar ada?
Diketahui bahwa selama persalinan, episiotomi atau sebuah irisan bedah melalui perineum yang dilakukan unuk memperlebar vagina dengan maksud untuk membantu proses kelahiran bayi umumnya dilakukan.
Namun, jahitan tambahan alias husband stitch yang dilakukan bersamaan dengan episiotomi tidak rutin dilakukan.
Di sisi lain belum ada penelitian yang membahas husband stitch secara keseluruhan.
Husband stitch dianggap malpraktik
Dokter dan petugas kesehatan lainnya yang melakukan husband stitch dianggap sebagai malpraktik.
Apabila husband stitch sudah terlanjur dilakukan dan tanpa persetujuan pihak perempuan maka, petugas kesehatan bisa dituntut.
Orang bisa mendapatkan kompensasi melalui klaim malpraktik medis.
Untuk melakukannya, seseorang harus menunjukkan bukti yang cukup untuk menunjukkan bahwa kerugian yang dialami.
Baca Juga: Matthew White Sakit Diabetes sebelum Meninggal, Ini Fakta Diabetes pada Anak
Di mana dokter itu tidak bertindak sesuai dengan standar perawatan yang diharapkan, maka pasien bisa menuntut ganti rugi.
Nah, dengan mengetahui berbagai hal seputar husband stitch di atas, hendaknya jangan bingung lagi ya, Kawan Puan.
(*)