Kedua orang tua Frisca sempat ragu dengan mimpinya. Terlebih di keluarganya tak ada yang berprofesi sebagai jurnalis.
Frisca pun memohon kepada kedua orang tua memberikan kesempatan untuk meraih mimpinya.
"Aku akan bertanggung jawab sama pilihanku ini, mohon kasih aku kesempatan dalam beberapa waktu. Kala dilihat ternyata progress-ku tidak baik dianggapnya orang tua boleh didiskusikan kembali," jelasnya saat itu.
Usahanya pun berbuah manis. Frisca berhasil membuktikan tanggung jawabnya kepada kedua orang tua.
"Melihat aku passionate sama pilihanku dan melihat bahwa aku bertanggung jawab sama yang aku pilih akhirnya orang tua aku memberi restu sepenuhnya," katanya.
Ia juga bersyukur dengan kedua orang tua yang selalu mendukungnya.
Kompas TV dan jurnalis Istana Kepresidenan
Frisca mengawali karier jurnalistiknya pada tahun 2012 di Kompas TV Jawa Barat.
Baca Juga: Maria Ressa: Saya Kerap Diancam dan Ditembak Sebagai Jurnalis
Di tahun yang sama, Frisca lulus kuliah. Usai lulus kuliah, Frisca langsung menjadi seorang jurnalis.
"2012 itu aku lulus kuliah Hukum dari Universitas Padjajaran terus langsung masuk ke Kompas TV Jawa Barat," ceritanya.
Di sana jadi news reporter, presenter juga. Nah dari situ tampaknya semakin ketagihan sampai hari ini," ujar Frisca.
Setahun kemudian, tepatnya pada 2013, Frisca bergabung ke Kompas TV Jakarta hingga sekarang.
"Beranjak 2013 aku ke Jakarta ditarik Kompas TV Jakarta, Alhamdulillah. Betah deh, di sini," ucap istri dari jurnalis Riko Anggara ini.
Selama di Kompas TV, Frisca ditempatkan di desk polhukam (politik, hukum, dan keamanan).
Hal inilah yang mengantarkan Frisca menjadi jurnalis Istana Kepresidenan pada tahun 2015.
Hingga kini, Frisca pun masih bertanggung jawab dengan isu-isu terkait pemerintahan di Istana Kepresidenan.
Wah, kisah Frisca Clarissa menginspirasi sekali ya, Kawan Puan.
Baca Juga: Mengenal SK Trimurti, Jurnalis Perempuan Legendaris Indonesia
(*)