Filosofi pempek berikutnya datang dari kuah cuko yang mengajarkan manusia untuk lebih realistis.
Kondisi hidup memang selalu berubah-ubah, kadang manusia itu merasa senang, tapi kadang digantikan oleh perasaan sedih.
Layaknya perpaduan rasa pada kuah pempek yang manis dan asam, ini menjadi pengingat untuk agar dapat menjalani kehidupan dengan realistis.
Dengan bersikap realistis, manusia dapat meminimalisir rasa kecewa terhadap harapan dan mimpi yang belum tercapai.
Hidup realistis bukan berarti tidak optimis, tapi manusia itu dapat menjalani hidup dengan pantang menyerah.
4. Kualitas pempek yang menggambarkan kredibilitas
Rasa ikan pada pempek selalu dijaga kualitasnya agar memberikan cita rasa yang segar dan nikmat.
Dalam artian, tiap individu sebaiknya mampu menjaga kualitas diri dan meningkatkan kemampuan agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi ke depannya.
Individu yang berkualitas tentu akan memiliki kredibilitas yang tinggi dalam hidupnya.
Nah, kredibilitas ini juga yang menjadi salah satu kunci untuk meraih kesuksesan karena semakin berkualitas.
Baca Juga: 5 Tips Memasak Cepat Tumisan ala Restoran Chinese Food, Coba Yuk!
Dengan hal tersebut maka semakin banyak pula orang yang mempercayai kamu untuk menyelesaikan tanggung jawab.
Wah selain memiliki rasa yang lezat, ternyata filosofi dari pempek ini sangat mendalam dan sangat berarti bagi manusia ya, Kawan Puan.
Oleh sebab itu setiap makan jangan hanya merasakan kenikmatannya saja, tapi perhatikan pula setiap filosifi dari setiap gigitan yang disantap.
(*)