Parapuan.co - Setiap daerah di Indonesia memiliki makanan khasnya, termasuk Palembang dengan pempeknya.
Pempek yang terbuat dari olahan ikan dan tepung, serta disajikan dengan kuah cuko ini menjadi salah satu panganan favorit bagi masyarakat Indonesia.
Hal ini dikarenakan perpaduan rasa gurih, manis, dan asam dari kuah cuko dalam satu gigitan saja itu sangat menggoyang lidah.
Tak hanya itu saja, ternyata di balik kelezatannya pempek memiliki filosofi yang bahkan jarang diketahui orang lho.
Berdasarkan siaran pers yang PARAPUAN terima dari Pempek Ny.Kamto, berikut ini filosofi pempek dari rasa, bentuk, hingga teksturnya.
1. Tekstur kenyal sebagai simbol fleksibel dan dinamis
Pempek memiliki tekstur kenyal yang berarti bahwa hidup harus luwes dan peka terhadap perubahan.
Di mana zaman yang terus berkembang menuntut tiap individu untuk terus beradaptasi dengan perubahan ke arah yang lebih positif.
Jika kamu menguasai kedua hal tersebut, tentu akan memudahkanmu dalam menjalani kehidupan yang terus berubah seiring berkembangnya zaman.
Baca Juga: Jelang Persiapan Sekolah Tatap Muka, Ini 5 Mitos Makanan yang Dapat Ganggu Kesehatan Anak
2. Cita rasa pempek melambangkan keseimbangan hidup
Filosofi pempek selanjutnya datang dari cita rasanya yang melambangkan keseimbangan hidup.
Sebab, rasa pempek yang lezat datang dari perpaduan berbagai rasa yang seimbang.
Ada rasa gurih dari ikan yang telah diolah serta manis dan asam dari kuah cuko.
Dari perpaduan rasa tersebut, pempek dapat disajikan di berbagai kesempatan karena cita rasanya yang cocok dengan lidah banyak orang.
Sama halnya dengan manusia, menjalani hidup yang seimbang akan memberikan banyak manfaat, seperti menghindari stres, semakin produktif, dan berdamai dengan diri sendiri.
Hal tersebut dapat ditempuh jika kita bijak dalam mempertimbangkan berbagai hal, serta optimis bahwa hidup tentu akan indah jika kita bersabar dan berusaha.
3. Kuah cuko mengajarkan lebih realistis
Baca Juga: Minyak Sayur vs Minyak Zaitun, Mana Lebih Sehat? Ini Penjelasannya
Filosofi pempek berikutnya datang dari kuah cuko yang mengajarkan manusia untuk lebih realistis.
Kondisi hidup memang selalu berubah-ubah, kadang manusia itu merasa senang, tapi kadang digantikan oleh perasaan sedih.
Layaknya perpaduan rasa pada kuah pempek yang manis dan asam, ini menjadi pengingat untuk agar dapat menjalani kehidupan dengan realistis.
Dengan bersikap realistis, manusia dapat meminimalisir rasa kecewa terhadap harapan dan mimpi yang belum tercapai.
Hidup realistis bukan berarti tidak optimis, tapi manusia itu dapat menjalani hidup dengan pantang menyerah.
4. Kualitas pempek yang menggambarkan kredibilitas
Rasa ikan pada pempek selalu dijaga kualitasnya agar memberikan cita rasa yang segar dan nikmat.
Dalam artian, tiap individu sebaiknya mampu menjaga kualitas diri dan meningkatkan kemampuan agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi ke depannya.
Individu yang berkualitas tentu akan memiliki kredibilitas yang tinggi dalam hidupnya.
Nah, kredibilitas ini juga yang menjadi salah satu kunci untuk meraih kesuksesan karena semakin berkualitas.
Baca Juga: 5 Tips Memasak Cepat Tumisan ala Restoran Chinese Food, Coba Yuk!
Dengan hal tersebut maka semakin banyak pula orang yang mempercayai kamu untuk menyelesaikan tanggung jawab.
Wah selain memiliki rasa yang lezat, ternyata filosofi dari pempek ini sangat mendalam dan sangat berarti bagi manusia ya, Kawan Puan.
Oleh sebab itu setiap makan jangan hanya merasakan kenikmatannya saja, tapi perhatikan pula setiap filosifi dari setiap gigitan yang disantap.
(*)