Aliando bahkan mengaku bahwa sampah yang dibuangnya pun harus tertata rapi.
"Misal pernah makan kuaci. Bungkus kuacinya itu kulitnya enggak gue buang asal gitu, gue buangnya letakin tertata rapi," ujarnya menceritakan.
"Jadi berantakan tapi harus enggak boleh tersentuh satu sama lain," sambungnya lagi.
"OCD gue OCD ekstrem, bukan yang cuma rapi. Kalau OCD ekstrem mau mandi aja ribet kadang, mau makan susah," lanjutnya.
Lebih parahnya lagi, bahkan ia harus menghitung setiap helai rambutnya saat mandi.
Aliando yang masih menjalani terapi itu juga sempat merasakan kesulitan dalam menjalani kesehariannya.
Ia kehilangan nafsu makan sehingga berat badannya terus turun.
"Gue enggak bisa makan, nafsu makan enggak ada juga, karena terlalu stres, frustasi, depresi dengan hal tersebut," ujar Aliando.
Sebelumnya, Aliando juga pernah mengalami OCD saat anak-anak.
Baca Juga: Mengenal OCD, Gangguan Mental Ekstrem yang Dialami Aliando Syarief
Dalam live Instagram tersebut Aliando juga menceritakan pernah menderita OCD di kelas 2 sekolah dasar (SD).
Tapi saat itu dia berhasil berjuang untuk sembuh.
"Gue OCD terakhir kelas 2 (SD), dan bener-bener ilang. OCD nya lebih takut sama jiwa anak-anak itu daripada gue yang sekarang umur 25 (tahun) balik lagi, ketemu lagi," tuturnya. (*)
Baca Juga: Jangan Asal Sebut! Pahami Arti Obsessive-Compulsive Disorder dan Gejalanya