1. Ajak untuk membuka diri melalui terapi seni
Korban kekerasan pada perempuan remaja cenderung lebih menutup diri, ini merupakan ciri dari depresi.
"Pembungkaman diri ini merupakan cara dia memberitahu bahwa sedang depresi," tutur Dana C. Jack, seorang psychologist.
Tak perlu terburu-buru meminta ia menceritakan runtutan masalahnya, kita bisa mengajaknya mengekspresikan diri melalui terapi seni ekspresif.
Pilihannya pun banyak, mulai dari menggambar, musik, menari hingga menulis.
2. Bawa dia ke tempat untuk merilekskan pikirannya
Selain terapi seni, kamu bisa membawa korban ke tempat untuk merilekskan pikirannya, dengan melakukan kegiatan yang menuntut konsentrasi penuh.
Pilihannya pun banyak, mulai dari yoga, tai chi, meditasi hingga berdoa.
Hal ini sangat membantu memperbaiki gejolak batin objek kejahatan terhadap perempuan remaja.
Baca Juga: 58 Persen Wanita Alami Pelecehan Daring, Ini Ciri Kekerasan pada Perempuan Berbasis Gender Online