3. Hormati privasi korban
Setelah mendapati kejadian tidak menyenangkan tersebut, korban kekerasan pada perempuan akan menjadi lebih sensitif kepada dirinya sendiri.
Untuk itu, mintalah izin sebelum menyentuh atau memeluknya ya, Kawan Puan.
Lebih lanjut, kamu bisa memberitahu padanya, bahwa akan selalu ada bersamanya.
Tentunya hal itu sangat dibutuhkan oleh remaja perempuan, yakni rasa aman.
4. Berikan pandangan mengenai hubungan sehat dan ajak korban memberikan pendapatnya
Sebelum mengajak sampai tahap ini, sebaiknya pastikan bahwa orang yang kamu cintai sudah lebih baik kondisinya dan mulai mau membuka diri, ya.
Pasalnya, menjadi satu dari banyak korban kejahatan terhadap perempuan remaja bukanlah hal yang sepele.
Baca Juga: Kasus Kekerasan pada Perempuan Meningkat, Benarkah karena Pandemi?
Selanjutnya, jadilah proaktif agar ia merasa pembicaraan ini hidup dan menyenangkan.
5. Jangan menghakimi korban
Terakhir, pastikan kamu tidak menghakimi atas kejadian tersebut.
Ungkapkan bahwa itu bukan salahnya dan ia telah melakukan hal terbaik untuk dirinya.
Pastikan, Kawan Puan selalu ada saat korban membutuhkan pertolongan dalam bentuk apapun, walaupun sekadar mendengarkan ceritanya.
Usahakan kita netral, sehingga tidak terkesan menghakimi korban.
Selanjutnya, beri tahu jika kamu berempati penuh terkait kekerasan pada perempuan remaja yang menimpanya.
Itu dia lima cara untuk men-support korban kekerasan seksual.
Semoga bermanfaat ya, Kawan Puan.
Baca Juga: Kenali Ciri Slut Shaming, Kekerasan pada Perempuan Lewat Bahasa
(*)