Mengenal Rhinoplasty, Operasi Hidung untuk Ubah Bentuk hingga Perbaiki Pernapasan

Citra Narada Putri - Senin, 31 Januari 2022
Rhinoplasty atau operasi hidung.
Rhinoplasty atau operasi hidung. Elena Safonova/iStockphoto

Parapuan.co - Banyak orang yang mengira bahwa operasi hidung hanya dilakukan orang untuk mengubah bentuknya menjadi lebih proporsional.

Namun tahukah Kawan Puan, bahwa operasi hidung atau yang juga disebut rhinoplasty ditujukan bukan hanya mengubah bentuk, tapi juga bisa dilakukan untuk tujuan lain. 

Misalnya bagi mereka yang punya masalah pernapasan karena bentuk hidungnya.

Melansir dari Mayo Clinic, bagian atas struktur hidung adalah tulang, dan bagian bawah adalah tulang rawan.

Rhinoplasty dapat mengubah tulang, tulang rawan, kulit atau ketiganya.

Saat merencanakan operasi hidung, ahli bedah akan mempertimbangkan fitur wajahmu yang lain, kulit di hidung dan apa yang ingin kamu ubah.

Selain itu, rhinoplasty juga dapat mengubah ukuran, bentuk atau proporsi hidung.

Ini dapat dilakukan untuk memperbaiki kelainan bentuk akibat cedera, memperbaiki cacat lahir atau memperbaiki kesulitan bernapas.

Rhinoplasty adalah operasi untuk mengubah bentuk hidung. Namun, karena pernapasan dan bentuk hidung saling berkaitan, rhinoplasty terkadang dapat dilakukan tidak hanya untuk mengubah tampilan hidung, tetapi juga untuk meningkatkan pernapasan melalui hidung.

Baca Juga: Berikut Ini Metode Bedah dan Non-Bedah untuk Membuat Bibir Lebih Tebal

Risiko Rhinoplasty

Sebelum melakukan rhinoplasty, penting untuk mengetahui terlebih dahulu risiko dari operasi hidung ini.

Mulai dari pendarahan, infeksi, hingga reaksi merugikan terhadap anastesi.

Kemungkinan risiko lain yang spesifik dari operasi hidung adalah:

- Kesulitan bernapas melalui hidung

- Mati rasa permanen di dalam dan di sekitar hidung

- Kemungkinan hidung yang tampak tidak rata

- Nyeri, perubahan warna atau pembengkakan yang mungkin menetap

- Jaringan parut

Baca Juga: Banyak Mitos Beredar, Ini Penjelasan Dokter Tentang Operasi Plastik

- Lubang di septum (perforasi septum)

- Kebutuhan untuk operasi tambahan

Maka sebelum melakukan rhinoplasy, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu bagaimana kemungkinan risiko tersebut bisa terjadi pada Kawan Puan.

Persiapan sebelum Rhinoplasty

Tentunya, sebelum melakukan operasi hidung, Kawan Puan perlu bertemu dengan ahli bedah untuk mendiskusikan faktor-faktor penting yang menentukan apakah operasi tersebut akan berhasil baik atau risiko yang mungkin terjadi, seperti:

- Riwayat kesehatan

Pertanyaan paling penting yang akan ditanyakan oleh dokter adalah tentang motivasimu untuk operasi dan tujuannya.

Dokter juga akan mengajukan pertanyaan tentang riwayat kesehatan — termasuk riwayat sumbatan hidung, operasi, dan obat apa pun yang kamu minum.

Jika kamu memiliki kelainan pendarahan, seperti hemofilia, kamu mungkin bukan kandidat untuk operasi hidung.

Baca Juga: Beauty Filter di TikTok, Instagram dan Snapchat Buat Pengidap Facial Dysmorphia Meningkat, Apa yang Terjadi?

- Pemeriksaan fisik

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik lengkap, termasuk tes laboratorium, seperti tes darah.

Dokter juga akan memeriksa fitur wajahmu dan bagian dalam serta luar hidung.

Pemeriksaan fisik ini akan membantu dokter menentukan perubahan apa yang perlu dilakukan dan bagaimana ciri fisik Kawan Puan, seperti ketebalan kulit atau kekuatan tulang rawan di ujung hidung yang dapat memengaruhi hasilnya nanti.

Pemeriksaan fisik juga penting untuk menentukan dampak operasi hidung pada pernapasanmu nantinya.

- Foto-foto

Staf dokter akan mengambil foto hidungmu dari sudut yang berbeda.

Dokter bedah mungkin menggunakan software komputer untuk memanipulasi foto untuk menunjukkan kepadamu kemungkinan hasilnya nanti.

Dokter juga akan menggunakan foto-foto ini untuk penilaian sebelum dan sesudah, referensi selama operasi dan tinjauan jangka panjang.

Baca Juga: 5 Tren Kecantikan Korea Ini Diprediksi akan Jadi Skincare Viral di TikTok

- Diskusi tentang Ekspektasi Hasil Rhinoplasty

Kawan Puan dan dokter harus mendiskusikan ekspektasi yang diharapkan dari prosedur rhinoplasty ini.

Dokter akan menjelaskan apa yang bisa dan tidak bisa dilakukan oleh operasi hidung untuk serta bagaimana hasilnya nanti.

Wajar jika kamu merasa sedikit malu membicarakan penampilanmu, tetapi sangat penting untuk terbuka dengan dokter bedah tentang keinginan dan tujuanmu melakukan operasi.

Biasanya, jika Kawan Puan memiliki dagu yang kecil, ahli bedah mungkin merekomendasikan untuk melakukan operasi menambah dagu. Ini karena dagu yang kecil akan menciptakan ilusi hidung yang lebih besar.

Tidak perlu menjalani operasi dagu dalam keadaan seperti itu, tetapi mungkin lebih baik menyeimbangkan profil wajah.

Makanan dan Obat yang Perlu Dihindari

Hindari obat yang mengandung aspirin atau ibuprofen (Advil, Motrin IB, lainnya) selama dua minggu sebelum dan sesudah operasi. Obat-obatan ini dapat meningkatkan perdarahan.

Baca Juga: Tren Makeup Nyeleneh yang Pernah Viral, dari Extension Bulu Hidung Sampai Bulu Mata Keriting

Hanya konsumsi obat-obatan yang telah disetujui atau diresepkan oleh ahli bedahmu.

Hindari juga mengonsumsi obat herbal dan suplemen yang dijual bebas yah Kawan Puan.

Jika kamu merokok, maka penting untuk berhenti karena merokok dapat memperlambat proses penyembuhan setelah operasi dan bisa membuat kamu lebih mungkin terkena infeksi.

Itu dia hal-hal yang perlu kamu tahu sebelum melakukan operasi hidung atau rhinoplasty.

Sebelum memutuskan untuk mengoperasi hidungmu, pikirkan secara matang, diskusikan secara mendalam dengan dokter dan selalu pilih tempat yang terpercaya yah Kawan Puan.

(*)

Baca Juga: Ingin Punya Lesung Pipi, Coba Lakukan Dimpleplasty, Apa Itu?

Sumber: Mayo Clinic
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri


REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru