Parapuan.co - Tren tindik vagina atau vaginal piercing sempat ramai dan faktanya hal ini dapat berisiko bagi kesehatan seksual dan reproduksi perempuan.
Jika tindikan di telinga sudah menjadi hal yang wajar dilakukan, bahkan tindakan ini dilakukan sejak perempuan berusia bayi.
Namun belakangan, tindikan ini juga dilakukan di bagian tubuh lain, termasuk di area kewanitaan.
Gaya ini bahkan sudah jadi tren tersendiri di belahan dunia bagian barat.
Dilansir dari laman WebMD, tindakan ini dapat memengaruhi kondisi kesehatan seksual dan reproduksi perempuan.
Untuk itu, berikut cara mengurangi risiko tindik vagina pada organ kewanitaan.
Cara mengurangi risiko tindik vagina
Setiap membuat lubang pada bagian tubuh, tentu saja ada kemungkinan terjadinya infeksi.
Begitu pula dengan tindik vagina, melakukan tindakan ini maka seorang perempuan akan memiliki risiko kesehatan organ kewanitaan, seperti tetanus, HIV, hepatitis B, hepatitis C, dan penyakit menular seksual (PMS) lainnya.
Baca Juga: Dinilai Nyeleneh, Apa Motif di Balik Tren Tindik Organ Intim?
Tak sedikit pula tindakan ini dapat menyebabkan masalah kesehatan seksual dan reproduksi perempuan, seperti pendarahan, jaringan parut, atau reaksi alergi lainnya, misalnya seperti tindik di belakang klitoris dapat mengganggu aliran darah.
Bagi Kawan Puan yang tertarik untuk melakukan tindik vagina, maka perhatikan hal berikut untuk mengurangi risiko masalah kesehatan organ kewanitaan.
- Pilihlah tempat tindik vagina yang sudah memiliki reputasi baik, termasuk penindik yang telah memiliki pengalaman setidaknya selama satu tahun, serta telah mendapatkan pelatihan dalam teknik anti-infeksi dan pertolongan pertama.
- Orang yang melakukan tindik juga harus membersihkan area genital secara menyeluruh dengan antiseptik, memakai sarung tangan, dan menggunakan jarum baru yang disterilkan.
- Pilih perhiasan stainless steel, niobium, atau titanium untuk mencegah infeksi atau reaksi alergi.
- Setelah ditindik, ikuti semua instruksi untuk menjaga kebersihan area tersebut, seperti cuci area kewanitaan secara teratur, dan hindari penggunaan alkohol, hidrogen peroksida, Betadine, atau salep.
- Kenakan pakaian yang longgar untuk menghindari terlalu banyak gesekan di area yang ditindik.
- Jangan berhubungan seks setidaknya selama dua minggu setelah ditindik.
Baca Juga: Sebelum Pakai, Ketahui Dulu Fakta Tren Forward Helix Piercing Ini Yuk
- Hindari kolam dan berendam air panas sampai area tersebut sembuh.
Lebih lanjut lagi, tindik di area vagina ini dapat dilakukan di beberapa bagian area kewanitaan.
1. Klitoris (clitoris hood)
Tindik vagina di area ini menjadi praktik yang paling populer dilakukan oleh kebanyakan perempuan.
Sementara, klitoris merupakan bagian organ kesehatan organ kewanitaan yang sangat sensitif, sehingga tindikan di area ini disebut dapat memberikan rangsangan seksual pada perempuan.
Atau, bahkan penindikan di area ini dapat menimbulkan rasa sakit pada organ kewanitaan.
2. Labia
Area kewanitaan lainnya yang dapat ditindik adalah labia, baik bagian dalam ataupun luar.
Namun, bagian luar menjadi yang paling banyak diminati kalangan pecinta piercing karena jaringan di area ini relatif lebih tebal sehingga mampu mengakomodir aksesoris yang lebih berat dan lebih banyak.
3. Princess Albertina
Di kalangan laki-laki, salah satu praktik tindik kelamin yang paling jarang dilakukan disebut tindikan Prince Albert, sedangkan pada perempuan disebut tindikan Princess Albertina.
Jenis tindik vagina ini tidak begitu diminati oleh penikmat piercing karena lebih sulit dilakukan, karena tindikan Princess Albertina ini terletak di bagian atas vagina dan melewati uretra.
Jadi, Kawan Puan berminat untuk mencoba tindik vagina yang dinilai dapat berisiko kesehatan seksual dan reproduksi perempuan?
Baca Juga: 5 Fakta Tindik Telinga Bayi Perempuan, Siapa yang Berhak Memutuskan?
(*)