Mengenal Chiraptophobia, Rasa Takut Berlebihan saat Disentuh Pasangan

Ericha Fernanda - Senin, 31 Januari 2022
Takut melakukan kontak fisik dengan pasangan
Takut melakukan kontak fisik dengan pasangan PonyWang

Parapuan.co - Chiraptophobia adalah ketakutan irasional terhadap kontak fisik dengan orang lain, seperti pasangannya.

Pengidap chiraptophobia memiliki gangguan kecemasan yang dapat mengganggu kehidupannya jika bersentuhan.

Untuk itu, mereka akan menghindari kontak fisik seperti berciuman, berpelukan, atau bahkan hubungan seksual.

Kondisi ini ditandai dengan panik, di mana mereka tiba-tiba sesak napas, berkeringat, dan gemetar hanya dengan memikirkan kontak fisik.

Pengidap Chiraptophobia mencoba menghindari orang karena takut sentuhan, sehingga mereka sering mengisolasi diri.

Kesendirian dapat memberikan keamanan bahwa kecemasan mereka terkenali, tetapi ini bukan berati kondisi yang baik.

Perilaku ini justrtu meningkatkan potensi masalah mental lainnya, termasuk depresi atau psikosis (sulit membedakan antara khayalan dan realitas).

Penyebab

Melansir Optimist Minds, tidak ada penyebab khusus untuk chiraptophobia, tetapi faktor lingkungan dan genetik dapat menjadi faktor risikonya.

Baca Juga: Takut Berlebihan Menjadi Lajang? Bisa Jadi Tanda Anuptaphobia

Apabila riwayat keluarga memiliki gangguan kecemasan atau fobia apa pun, kemungkinan besar individu dapat mengembangkan chiraptophobia.

Faktor lingkungan seperti trauma masa kanak-kanak, pelecehan seksual, atau penyiksaan fisik dapat berkontribusi terhadap chiraptophobia.

Gejala

Gejala paling umum setiap fobia adalah serangan panik. Sementara, gejala fisik dan mental lainnya meliputi:

  • Kecemasan parah hanya dengan pikiran untuk disentuk
  • Ketegangan otot atau nyeri tubuh
  • Sesak napas dan sensasi tersedak
  • Tekanan darah tinggi
  • Berkeringat, mual, dan pingsan
  • Pusing, gelisah, dan gugup
  • Sulit berkonsentrasi
  • Menghindari orang dan pertemuan sosial
  • Tidak ingin dipeluk, dicium, atau berhubungan seksual

Gejala chiraptophobia yang semakin parah dapat mengganggu kehidupan sehari-hari dan memperburuk kecemasan.

Untuk itu, sangat penting berkonsultasi dengan psikiater atau psikolog untuk membantu mengurangi gejalanya.

Sebab, kehidupan sosial itu penting untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari dengan baik dan penuh kesadaran.

Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Takut Jatuh Cinta, Salah Satunya Jujur pada Diri Sendiri

Sumber: Optimist Minds
Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja