Parapuan.co - Kortisol atau hormon stres diproduksi lebih banyak saat tubuh mengalami tekanan stres, baik fisik maupun emosional.
Hormon kortisol tinggi dapat berdampak negatif pada mikrobioma usus dan sistem pencernaan, masalah kekebalan tubuh dan energi, serta meningkatkan perasaan cemas dan depresi.
Untuk itu, penting untuk menerapkan cara mengelola dan menyeimbangkan hormon dengan sehat, seperti olahraga, meditasi, atau melakukan sesuatu yang menyenangkan.
Melansir Well & Good, dokter Sara Gottfried, MD, dari Thomas Jefferson University Hospitals, AS, mengungkapkan efek kadar kortisol dalam tubuh tinggi, meliputi:
1. Merasa lelah tapi tegang
"Tanda klasik dari kortisol tinggi adalah merasa lelah tetapi tegang, misalnya tidak bisa tidur," kata dr. Sara.
Menurut dr. Sara, secara alami hormon stres akan turun sekitar tengah malam ketika seseorang sedang tidur.
"Jika hormon stres masih tinggi saat tidur, tubuh tidak dapat melakukan pemulihan yang dibutuhkan," imbunya.
Akibatnya, seseorang bangun dengan perasaan lelah dan tidak berenergi di pagi hari karena kortisol tidak seimbang.
Baca Juga: Kenali 6 Tanda Tubuh sedang Berada dalam Tekanan Stres, Apa Saja?
2. Kabut otak
Mengalami kabut otak atau sulit berkonsentrasi dapat menjadi tanda bahwa kadar kortisol terlalu tinggi.
Kadar kortisol yang tinggi dapat merusak korteks prefrontal, yaitu wilayah otak yang mengontrol sebagian besar fungsi kognitif, termasuk pengambilan keputusan dan konsentrasi.
Kesulitan berkonsentrasi dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, serta mambutuhkan waktu terlalu lama untuk memutuskan hal-hal kecil.
3. Gelisah
Tingkat kortisol yang tinggi merupakan indikasi bahwa tubuh dalam keadaan berjuang atau melarikan diri.
Sehingga, respons mental secara alami adalah merasa gelisah, yaitu kondisi yang menggambarkan ketidakmampuan tubuh dan pikiran untuk relaks dan berkonsentrasi.
Gelisah sangat menyulitkan seseorang dalam menjalankan rutinitas harian, sebab konsentrasinya terpecah dan tidak stabil.
Baca Juga: Kenali 5 Gejala Fisik Kecemasan yang Tidak Boleh Diabaikan, Apa Saja?
4. Rambut rontok
Mengalami kerontokan rambut bisa menjadi indikator bahwa ada sesuatu yang terjadi dengan kadar kortisol.
Produksi kortisol memicu tubuh untuk menghasilkan sekresi berminyak yang disebut sebum.
Sehingga, produksi sebum yang berlebihan dapat menyumbat folikel rambut dan menimbulkan rambut rontok.
5. Tekanan darah tinggi
Tanda lain dari tingkat kortisol tinggi adalah tekanan darah tinggi, karena tubuh mengaktifkan mode melawan atau berlari.
Selain tekanan darah tinggi, kortisol yang tinggi dapat meningkatkan detak jantung dan pembuluh darah menyempit.
Inilah mengapa tingkat stres kronis dapat menyebabkan masalah kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah).
Nah, itulah efek kadar kortisol dalam tubuh tinggi ya, Kawan Puan. Stay healthy!
Baca Juga: Waspada, Ini Efek Negatif Tekanan Darah Tinggi yang Tidak Terkontrol
(*)