Parapuan. co - Kawan Puan, berikut ini beberapa berita terpopuler dari kanal Wellness hari ini, Kamis (3/2/2022).
Mulai dari tips memasak praktis batagor agar tidak alot.
Hingga efek kadar kortisol tinggi pada tubuh.
1. 3 Tips Memasak Praktis Batagor agar Tidak Alot seperti Pedagang Kaki Lima
Batagor atau baso tahu goreng adalah jajanan khas Bandung yang mengadaptasi kuliner Tionghoa-Indonesia yang diminati banyak orang.
Batagor terbuat dari tahu yang dilembutkan, lalu diisi dengan adonan berbahan dasar ikan dan tepung tapioka, dan dibentuk menyerupai bola yang digoreng dalam minyak panas.
Umumnya, batagor dihidangkan bersama bumbu kacang, kecap manis, sambal, dan air perasan jeruk nipis sebagai pelengkap.
Melansir Kompas.com dari buku Olahan Ikan Favorit Pempek, Siomay, & Batagor oleh Rostiawati (2018) yang diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama, berikut tips memasak praktis batagor agar tidak alot seperti pedagang kaki lima. Yuk, simak!
Baca Juga: 4 Fakta Unik Kaya Toast, Makanan Asal Singapura yang Ternyata Bukan dari Srikaya
2. Cukup dengan Meja dan Kursi, Ini 4 Olahraga yang Bisa Dilakukan Wanita Karir di Kantor
Padatnya aktivitas pekerjaan sering kali membuat wanita karir tidak memiliki banyak waktu untuk berolahraga.
Bagi Kawan Puan yang merasa kesulitan menyisihkan waktu untuk tetap aktif berolahraga, kamu bisa melakukan olahraga singkat hanya dengan kursi dan meja kerja, lho.
Bahkan, kamu cukup menghabiskan waktu sekitar 5 hingga 10 menit saja untuk berolahraga.
Faktanya, dalam waktu yang terbilang singkat itu dapat melancarkan aliran darah di siang hari dan mengurangi rasa lelah di sore hari setelah bekerja.
Seperti yang sudah disampaikan, untuk melakukannya wanita karir tidak membutuhkan alat olahraga khusus, hanya dengan kursi dan meja kerja.
Dilansir dari laman Healthline, berikut olahraga yang bisa dilakukan saat bekerja.
Baca Juga: Tips Menjadikan Jalan Santai sebagai Rutinitas Harian Menurut Ahli Kardiologi
3. 5 Efek Kadar Kortisol Tinggi pada Tubuh, Salah Satunya Gelisah
Kortisol atau hormon stres diproduksi lebih banyak saat tubuh mengalami tekanan stres, baik fisik maupun emosional.
Hormon kortisol tinggi dapat berdampak negatif pada mikrobioma usus dan sistem pencernaan, masalah kekebalan tubuh dan energi, serta meningkatkan perasaan cemas dan depresi.
Untuk itu, penting untuk menerapkan cara mengelola dan menyeimbangkan hormon dengan sehat, seperti olahraga, meditasi, atau melakukan sesuatu yang menyenangkan.
Melansir Well & Good, dokter Sara Gottfried, MD, dari Thomas Jefferson University Hospitals, AS, mengungkapkan efek kadar kortisol dalam tubuh tinggi, meliputi:
Merasa lelah tapi tegang
"Tanda klasik dari kortisol tinggi adalah merasa lelah tetapi tegang, misalnya tidak bisa tidur," kata dr. Sara.
Menurut dr. Sara, secara alami hormon stres akan turun sekitar tengah malam ketika seseorang sedang tidur.
"Jika hormon stres masih tinggi saat tidur, tubuh tidak dapat melakukan pemulihan yang dibutuhkan," imbunya.
Baca Juga: Stress hingga Burnout, Ini Dampak Negatif Multitasking terhadap Kinerja Karyawan
(*)