Menghadapi kenyataan tersebut, Astriani pun terpikir, "Kalau diri saya bisa membantu sesama, saya mungkin bisa sehat lagi, bisa bugar lagi."
Berdasarkan pemikiran tersebut, hadirlah Pita Tosca yang gagasan awalnya hanya sebagai support group untuk penyintas kanker tiroid yang butuh wadah.
"Tiroid, kan, punya gangguan ke emosi juga. Kemudian saya cari teman, mau enggak nih bareng-bareng kita bentuk. Kebetulan ada satu orang," kenang Astriani.
Katanya lagi, "Jadi (yang gerak) ada saya sama Bunga. Memang idenya dari saya, tapi kita menggerakkan berdua. Baru-baru, kumpul dapat sepuluh orang saja sudah happy."
Lantas, mengapa akhirnya nama komunitas ini menggunakan warna tosca?
"Tosca adalah salah satu warna yang melambangkan kepedulian terhadap kanker tiroid, secara internasional," terang Astriani.
"Sebetulnya ada tiga warna, ungu, pink, dan tosca. Tapi mengapa tosca? Karena tosca melambangkan healing process," tambahnya.
Syukurnya, setelah dibentuk, Pita Tosca langsung menuai respon positif. Bahkan anggotanya bukan hanya penyintas kanker tiroid, tetapi juga dari penderita.
Baca Juga: Terus-terusan Merasa Lelah Sepanjang Hari? Waspada Bisa Jadi Idap Penyakit Berbahaya Ini
Kini, Pita Tosca yang hadir dengan tujuan mengedukasi deteksi dini dan pendampingan pasien gangguan tiroid telah memberikan dampak positif bagi Tanah Air.
Setidaknya, mereka yang juga berjuang melawan gangguan tiroid tidak akan merasakan apa yang dialami Astriani saat informasi sulit didapatkan.
"Selain menjadi pusat informasi tiroid di Indonesia, kita juga menjadi wadah untuk merangkul pasien-pasien. Kita ingin support sisi psikologis pasien, lewat Pita Tosca," ujarnya.
"Melalui Pita Tosca, semoga saya bisa melakukan sesuatu buat orang lain, sekaligus mengembangkan passion saya," pungkas Astriani. (*)