5. Lichen sclerosus
Faktor risiko kanker vulva lainnya adalah lichen sclerosus et atrophicus (LSA).
LSA ini menyebabkan kulit vulva menjadi sangat tipis dan gatal.
Risiko kanker vulva tampaknya sedikit meningkat oleh LSA, perempuan yang menderita LSA ini pasalnya dapat mengembangkan kanker vulva.
6. Neoplasia intraepitel vulva
Karsinoma sel skuamosa vulva biasanya terbentuk perlahan selama bertahun-tahun.
Perubahan pra-kanker sering terjadi lebih dulu dan dapat berlangsung selama beberapa tahun.
Istilah medis yang paling sering digunakan untuk kondisi pra-kanker ini adalah vulvar intraepithelial neoplasia (VIN).
Intraepitel artinya sel-sel abnormal hanya terdapat pada lapisan permukaan kulit vulva (epitel).
Baca Juga: Sinovac Biotech Ltd Rilis Data 3 Dosis CoronaVac Mampu Lawan Covid-19 Termasuk Omicron
7. Melanoma atau tahi lalat atipikal
Kanker vulva juga dipicu oleh melanoma atau tahi lalat atipikal.
Perempuan yang memiliki melanoma atau displastik (tahi lalat atipikal) memiliki peningkatan risiko mengembangkan melanoma pada vulva.
Di samping itu riwayat keluarga melanoma juga menyebabkan peningkatan risiko.
8. Kanker kelamin lainnya
Selain tujuh hal di atas, kanker kelamin juga mampu memicu kanker vulva.
Misalnya, perempuan dengan kanker serviks memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker vulva.
Jenis HPV yang sama yang terkait dengan kanker serviks juga terkait dengan kanker vulva.
Nah, Kawan Puan tentunya dari faktor risiko pemicu kanker vulva di atas sebaiknya dihindari ya.
Baca Juga: Menjaga Kesehatan Reproduksi Perempuan, Ini Tips dan Manajemen Kebersihan saat Menstruasi
Tak sampai itu saja, usahakan pula untuk menganut gaya hidup sehat, baik mengatur pola makan maupun olahraga. (*)