Parapuan.co - Kanker vulva merupakan kanker yang memengaruhi organ genital eksternal perempuan, di mana paling sering terjadi di bibir luar vagina.
Adapun gejala pada kanker vulva yakni seperti benjolan, gatal, dan pendarahan, dan dengan beberapa jenis perubahan warna kulit dan nyeri.
Bertepatan dengan Hari Kanker Sedunia ini, penting bagi Kawan Puan untuk mengetahui faktor risiko yang memicu kanker vulva.
Mengutip dari Cancer.org, berikut ini faktor risiko kanker vulva, simak ya!
1. Usia
Risiko kanker vulva meningkat seiring bertambahnya usia perempuan.
Ada yang mengalami di bawah usia 50 tahun dan bisa terjadi di atas usia 70 tahun.
Usia rata-rata perempuan yang didiagnosis dengan kanker vulva invasif adalah 70 tahun.
Sedangkan perempuan yang didiagnosis dengan kanker vulva non-invasif rata-rata sekitar 20 tahun lebih muda.
Baca Juga: Meski Gejala Lebih Ringan, Dokter Tegaskan Masyarakat Harus Waspada Omicron
2. HPV
Faktor risiko berikutnya adalah human papilloma virus (HPV).
Disebut sebagai papillomavirus karena beberapa di antaranya jenis virus ini menyebabkan pertumbuhan yang disebut papilloma.
Jenis HPV yang berbeda dapat menyebabkan berbagai jenis kutil di berbagai bagian tubuh.
Beberapa jenis menyebabkan kutil umum di tangan dan kaki, jenis lainnya juga menimbulkan kutil di bibir atau lidah.
Jenis HPV lain telah dikaitkan dengan kanker serviks, vagina, dan vulva.
Bukan hanya itu saja HPV pun berkaitan dengan terjadinya kanker penis pada pria, dan kanker anus dan tenggorokan laki-laki maupun perempuan.
3. Merokok
Baca Juga: Prof Iris Ungkap Masyarakat Perlu Mendapat Vaksin Booster dan Konsumsi Imunomodulator
Faktor risiko kanker vulva berikutnya adalah merokok karena membuat orang terpapar banyak bahan kimia penyebab kanker.
Di mana zat berbahaya pada rokok ini dapat diserap ke dalam lapisan paru-paru dan menyebar ke seluruh tubuh.
Di sisi lain, merokok meningkatkan risiko terkena kanker vulva.
Bagi perempuan yang memiliki riwayat infeksi HPV, merokok semakin meningkatkan risiko terkena kanker vulva.
Apabila perempuan terinfeksi HPV risiko tinggi, mereka memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker vulva jika mereka merokok.
4. Infeksi HIV
Human immunodeficiency virus (HIV) menyebabkan Acquired immunodeficiency syndrome (AIDS).
Pasalnya HIV ini merupakan virus yang merusak sistem kekebalan, sehingga membuat perempuan lebih mungkin terinfeksi HPV.
Kondisi ini dapat meningkatkan risiko pra-kanker dan kanker vulva.
Baca Juga: Tips Turunkan Kadar Kolesterol Bagi Wanita Karir, Salah Satunya Rutin Olahraga
5. Lichen sclerosus
Faktor risiko kanker vulva lainnya adalah lichen sclerosus et atrophicus (LSA).
LSA ini menyebabkan kulit vulva menjadi sangat tipis dan gatal.
Risiko kanker vulva tampaknya sedikit meningkat oleh LSA, perempuan yang menderita LSA ini pasalnya dapat mengembangkan kanker vulva.
6. Neoplasia intraepitel vulva
Karsinoma sel skuamosa vulva biasanya terbentuk perlahan selama bertahun-tahun.
Perubahan pra-kanker sering terjadi lebih dulu dan dapat berlangsung selama beberapa tahun.
Istilah medis yang paling sering digunakan untuk kondisi pra-kanker ini adalah vulvar intraepithelial neoplasia (VIN).
Intraepitel artinya sel-sel abnormal hanya terdapat pada lapisan permukaan kulit vulva (epitel).
Baca Juga: Sinovac Biotech Ltd Rilis Data 3 Dosis CoronaVac Mampu Lawan Covid-19 Termasuk Omicron
7. Melanoma atau tahi lalat atipikal
Kanker vulva juga dipicu oleh melanoma atau tahi lalat atipikal.
Perempuan yang memiliki melanoma atau displastik (tahi lalat atipikal) memiliki peningkatan risiko mengembangkan melanoma pada vulva.
Di samping itu riwayat keluarga melanoma juga menyebabkan peningkatan risiko.
8. Kanker kelamin lainnya
Selain tujuh hal di atas, kanker kelamin juga mampu memicu kanker vulva.
Misalnya, perempuan dengan kanker serviks memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker vulva.
Jenis HPV yang sama yang terkait dengan kanker serviks juga terkait dengan kanker vulva.
Nah, Kawan Puan tentunya dari faktor risiko pemicu kanker vulva di atas sebaiknya dihindari ya.
Baca Juga: Menjaga Kesehatan Reproduksi Perempuan, Ini Tips dan Manajemen Kebersihan saat Menstruasi
Tak sampai itu saja, usahakan pula untuk menganut gaya hidup sehat, baik mengatur pola makan maupun olahraga. (*)