Parapuan.co - Usai beberapa waktu lalu heboh NFT Ghozali Everyday, baru-baru ini ada lagi karya digital lokal yang bikin geger di OpenSea.
Karya tersebut bernama Karafuru, yang telah mencetak sejarah sebagai NFT lokal yang harganya mencapai 4,5 ETH.
Jika ditukarkan ke mata uang rupiah, nilai 4,5 ETH kurang lebih sama dengan Rp190 jutaan.
Kabar mengejutkan ini disampaikan langsung oleh salah satu kreator Karafuru, yaitu Urban Sneaker Society melalui akun Instagram resminya.
View this post on Instagram
Namun, rasanya bukan saatnya untuk menelusuri kesuksesan NFT lokal Karafuru di OpenSea.
Ada yang lebih menarik untuk dibahas, salah satunya mengapa pembayaran karya NFT di platform marketplace didominasi dengan kripto ETH atau Ethereum.
Pasalnya, ternyata ada sejumlah hal yang membuat transaksi ETH lebih memungkinkan bagi produk-produk NFT atau Non-Fungible Token.
Apa saja? Simak alasan ETH paling memungkinkan membuat NFT bekerja seperti mengutip Ethereum.org!
Baca Juga: Bitcoin dan Ethereum Semakin Menguat, Harga Krito Mulai Melejit
1. Kepemilikan terverifikasi
Jika kamu bertanya-tanya mengapa NFT selalu identik dengan ETH sebagai alat pembayaran, salah satu alasannya terkait kepemilikan.
ETH memungkinkan riwayat transaksi dan metadata token dapat diverifikasi secara publik.
Hal tersebut bisa memudahkan pengguna membuktikan riwayat kepemilikan atas NFT yang dibelinya dengan ETH.
Istimewanya lagi, sekali setelah transaksi dikonfirmasi, data dan riwayat tidak mungkin bisa dimanipulasi.
Dengan demikian, sangat kecil sekali kemungkinan pengguna mengalami pencurian kepemilikan.
2. Transaksi peer to peer
Perdagangan NFT dilakukan secara peer to peer, di mana ETH menjadi alat pembayaran kripto yang disepakati.
Transaksi yang terjadi tidak melibatkan platform lain yang malah bakal mengambil potongan sebagai kompensasi.
Baca Juga: Seorang Seniman Amerika Serikat Jual Gambar Tempat Sampah sebagai NFT, Laku Miliaran!
Maka itu berapapun harga ETH yang dibayarkan pengguna untuk kepemilikan NFT tidak dipotong atau dikurangi.
3. Backend yang sama
Semua produk Ethereum mempunyai backend yang sama, sehingga lebih mudah dipahami.
Adanya kesamaan backend tersebut juga membuat NFT protabel untuk semua produk.
Maka itu, pengguna dapat membeli NFT pada satu produk dan menjualnya pada produk lain dengan mudah.
Sebagai pembuat konten, kamu dapat pula mencantumkan NFT di beberapa produk secara bersamaan.
Dalam hal ini, setiap produk pun akan memiliki informasi kepemilikan terbaru.
4. Nilai ETH stabil
Ethereum dianggap cukup stabil sejauh ini, dan nilainya hampir tidak pernah mengalami penurunan.
Artinya, token yang kamu miliki akan selalu tersedia dan bisa diperjualbelikan kapan saja.
Nah, kira-kira itulah mengapa ETH dipergunakan sebagai alat pembayaran untuk NFT.
Baca Juga: Cara Menjual NFT bagi Pemula dan Tips agar Cepat Laku di Pasar Digital
(*)