Kenali Gejala dan Cara Melakukan Diagnosis Gangguan Tidur, Catat Ya!

Anna Maria Anggita - Minggu, 6 Februari 2022
Gejala dan cara diagnosis gangguan tidur
Gejala dan cara diagnosis gangguan tidur Povozniuk

Parapuan.co - Jenis-jenis gangguan tidur yang bisa dialami itu ada berbagai macam seperti insomnia, sleep apnea, parasomnia, Restless leg syndrome (RLS), dan narkolepsi.

Mengenai gejala gangguan tidur itu tergantung pada tingkat keparahan dan jenis apa yang dialami.

Merangkum dari Healthline, berikut ini gejala umum gangguan tidur, catat ya!

- Kesulitan tidur atau tetap tidur;

- Merasa kelelahan dan memiliki dorongan kuat untuk tidur siang di siang hari;

- Pola pernapasan yang tidak biasa;

- Dorongan yang tidak biasa atau tidak menyenangkan untuk bergerak saat tertidur;

- Gerakan yang tidak biasa atau pengalaman lain saat tidur;

-Perubahan yang tidak disengaja pada jadwal tidur atau bangun; 

Baca Juga: Apa Itu Gangguan Tidur? Kenali Berbagai Jenis hingga Efek Sampingnya

- Gangguan kinerja di tempat kerja atau sekolah.

Gejala umum gangguan tidur tidak hanya hal itu saja, pengidap kondisi ini juga mengalami masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi.

Penderita gangguan tidur juga kesulitan untuk berkonsentrasi dan mereka bisa mengalami penambagan berat badan.

Lantas, bagaimana diagnosis gangguan tidur?

Untuk mendiagnosis gangguan tidur, pertama-tama dokter akan melakukan pemeriksaan fisik.

Tahap ini berguna untuk mengumpulkan informasi tentang gejala dan riwayat kesehatan.

Setelah itu, dokter akan memesan berbagai tes, seperti:

1. Polisomnografi (PSG)

Baca Juga: 4 Cara Menjaga Keseimbangan Hormon untuk Kesehatan Tubuh yang Lebih Baik

Polisomnografi adalah studi tidur laboratorium yang mengevaluasi kadar oksigen, gerakan tubuh, dan gelombang otak.

Tujuannya tes ini untuk menentukan bagaimana seseorang mengalami gangguan tidur.

Biasanya tes ini dilakukan untuk mendiagnosis apnea tidur, dan jika benar terbukti maka dokter pun akan memberi pengobatan yang tepat.

2. Electroencephalogram (EEG) 

Tes gangguan tidur selanjutnya adalah electroencephalogram.

Electroencephalogram merupakan tes yang menilai aktivitas listrik di otak dan mendeteksi potensi masalah yang terkait dengan aktivitas ini.

Tes electroencephalogram termasuk bagian dari polisomnografi.

3. Multiple sleep latency test (MSLT) 

Kemudian ada multiple sleep latency test untuk mendeteksi gangguan tidur.

Baca Juga: Berikut Ini Dampak Kanker Bagi Kesehatan Mental, Yuk Segera Sadari

Studi tidur siang ini digunakan bersama dengan PSG di malam hari untuk membantu mendiagnosis narkolepsi.

Harus dipahami bahwa tahap pemeriksaan fisik hingga tes-tes yang dilakukan oleh dokter pada pasien ini penting dalam menentukan pengobatan yang tepat untuk gangguan tidur. (*)

Sumber: Healthline
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja