Media lokal juga melaporkan bahwa anak itu telah mengambil makanan dan air yang dijatuhkan kepadanya menggunakan tali pada hari Kamis, (3/2/2022).
Pihak berwenang menggunakan mesin dalam operasi yang sulit karena diameter sumur hanya lebih dari satu setengah kaki lebarnya.
Tagar #SaveRayan pun saat itu telah menjadi viral di seluruh Afrika Utara.
Di saat yang sama pula, upaya penyelamatan menemui titik buntu.
Seorang anggota tim penyelamat mengatakan kepada MAP bahwa sementara pekerjaan penggalian sedang berlangsung, namun telah mencapai "tahap yang kompleks".
Mesin sempat berhenti karena pekerja darurat "menentukan intervensi yang diperlukan untuk menghindari runtuhnya tanah."
Pada hari Jumat, (4/2/2022), MAP melaporkan penggalian secara vertikal dilakukan hingga kedalaman lebih dari 90 kaki dalam semalam oleh mesin.
Pada sore harinya, Al-Aoula melaporkan para penggali masih harus menempuh jarak 6,5 kaki secara vertikal dan hanya di bawah 10 kaki secara horizontal untuk mencapai bocah itu.
Sang ayah pun masih menyaksikan upaya penyelamatan Rayan.
Baca Juga: Simon Leviev, Penipu dalam Aplikasi Kencan Telah Dibanned Tinder