Baca Juga: Alami KDRT, Apakah Hubungan Dapat Diselamatkan? Ini Penjelasannya
Nurma menyampaikan, biasanya jika itu betul untuk meredakan emosi, ia hanya butuh waktu untuk memenangkan diri sebelum mencari solusi bersama dengan kita.
3. Komitmen saat pacaran
Cara pasangan berkomitmen juga bisa menjadi tanda pasangan dapat berpotensi melakukan KDRT.
Seperti, pasangan kerap melakukan selingkuh atau punya masalah soal kesetiaan, biasanya dia punya isu kekerasan yang tinggi.
"Memang tidak semua, namun kecenderugannya tinggi sekali," ucapnya.
4. Relasi kuasa
Perempuan perlu waspada jika pasangan merasa tidak setara dan lebih berkuasa.
Sikap ini dapat membuat pasangan merasa semua kata-katanya harus dituruti termasuk soal cara berpikir, berpendapat, dan sebagainya.
Tak hanya, jika pasangan melarang bekerja, itu juga bisa jadi tanda kecenderungan KDRT dalam hal ekonomi.
5. Rasa cemburu yang kuat
Rasa cemburu yang terlalu berlebihan juga bisa menjadi tanda pasangan memiliki kecenderungan melakukan KDRT.
Apalagi jika menyalurkan cemburunya dengan hal yang ekstrem, hal itu bisa mengarah pada potensi perempuan menjadi korban kekerasan di masa depan.
Perilaku tersebut bisa terjadi karena pasangan beranggapan bahwa dia bisa memperperlakukan kita sesuka hati karena kita miliknya.
Nurma mengingatkan untuk memperhatikan sejak awal apakah tingkat kecemburuan pasangan masih normal atau tidak.
Berikut tanda pasangan berpotensi menjadi pelaku KDRT, bisa dibilang tanda-tanda tersebut tidaklah sulit untuk disadari.
Untuk itu, sebelum perempuan menikah tidak boleh tutup mata dan harus segera menyadari tanda-tanda tersebut agar KDRT tidak terjadi suatu saat nanti.(*)
Baca Juga: Oki Setiana Dewi Banjir Kritikan Netizen, Ria Ricis: Isi Video Dakwah Dipotong