Parapuan.co - Sebelum perempuan menikah penting untuk melakukan pengenalan lebih jauh dengan pasangan.
Salah satu yang penting untuk diperhatikan adalah ada atau tidaknya kecenderungan seorang pasangan untuk melakukan tindakan kekerasan.
Pada dasarnya, perilaku tersebut dapat dilihat dari awal sebelum perempuan menikah dengan pasangan.
Dengan kata lain, tindakan KDRT (kekerasan dalam rumah tangga) dapat dicegah yakni dengan menghindari menjalin hubungan dengan seseorang yang berpotensi melakukan KDRT.
Terkait hal tersebut Humas Rifka Annisa Women's Crisis Center, Nurmawati memberikan pendapatnya.
Menurutnya, proses pendekatan dapat menjadi kesempatan mengenal pasangan termasuk kecenderungannya menjadi pelaku kekerasan.
"Jika kita sensitif sebenarnya sangat bisa dirasakan sejak awal," katanya, dikutip dari Kompas.com.
Untuk itu, penting bagi kita untuk lebih peka terhadap beberapa perilaku pasangan.
Berikut beberapa tanda pasangan berpotensi melakukan KDRT sebelum wanita menikah.
Baca Juga: Beda Aib dan Kekerasan dalam Rumah Tangga, Ini Penjelasan Psikolog
1. Sulit menyelesaikan konflik
Sebelum perempuan menikah saat di masa pacaran, coba amati bagaimana pasangan dalam menghadapi suatu masalah.
Hal ini bisa dinilai, karena menurut Nurma, kecederungan KDRT akan lebih tinggi jika seseorang tidak bisa mengelola emosi dan berkomunikasi saar konflik.
Sebab, ketidakmampuan bernegosiasi bisa memicu seseorang meluapkan emosi dengan tindakan yang abusif di kemudian hari.
2. Lari dari masalah
Perilaku lainnya yang perlu diwaspadai saat pasangan sering lari dari masalah.
Sebelum wanita menikah ada baiknya memperhatikan bagaimana pasanganmu menyelesaikan masalah.
Misalnya, saat menghadapi masalah, pasangan justru menutup diri, silent treatment atau menghindar.
Namun, perlu juga diperhatikan bedanya dengan mengambil jeda untuk meredakan emosi.
Baca Juga: Alami KDRT, Apakah Hubungan Dapat Diselamatkan? Ini Penjelasannya
Nurma menyampaikan, biasanya jika itu betul untuk meredakan emosi, ia hanya butuh waktu untuk memenangkan diri sebelum mencari solusi bersama dengan kita.
3. Komitmen saat pacaran
Cara pasangan berkomitmen juga bisa menjadi tanda pasangan dapat berpotensi melakukan KDRT.
Seperti, pasangan kerap melakukan selingkuh atau punya masalah soal kesetiaan, biasanya dia punya isu kekerasan yang tinggi.
"Memang tidak semua, namun kecenderugannya tinggi sekali," ucapnya.
4. Relasi kuasa
Perempuan perlu waspada jika pasangan merasa tidak setara dan lebih berkuasa.
Sikap ini dapat membuat pasangan merasa semua kata-katanya harus dituruti termasuk soal cara berpikir, berpendapat, dan sebagainya.
Tak hanya, jika pasangan melarang bekerja, itu juga bisa jadi tanda kecenderungan KDRT dalam hal ekonomi.
5. Rasa cemburu yang kuat
Rasa cemburu yang terlalu berlebihan juga bisa menjadi tanda pasangan memiliki kecenderungan melakukan KDRT.
Apalagi jika menyalurkan cemburunya dengan hal yang ekstrem, hal itu bisa mengarah pada potensi perempuan menjadi korban kekerasan di masa depan.
Perilaku tersebut bisa terjadi karena pasangan beranggapan bahwa dia bisa memperperlakukan kita sesuka hati karena kita miliknya.
Nurma mengingatkan untuk memperhatikan sejak awal apakah tingkat kecemburuan pasangan masih normal atau tidak.
Berikut tanda pasangan berpotensi menjadi pelaku KDRT, bisa dibilang tanda-tanda tersebut tidaklah sulit untuk disadari.
Untuk itu, sebelum perempuan menikah tidak boleh tutup mata dan harus segera menyadari tanda-tanda tersebut agar KDRT tidak terjadi suatu saat nanti.(*)
Baca Juga: Oki Setiana Dewi Banjir Kritikan Netizen, Ria Ricis: Isi Video Dakwah Dipotong