Kesehatan Reproduksi Perempuan: Mengenal Penyebab Pendarahan Vagina

Ratu Monita - Rabu, 9 Februari 2022
Masalah kesehatan reproduksi perempuan berupa vagina berdarah.
Masalah kesehatan reproduksi perempuan berupa vagina berdarah. patchanan promunat

Parapuan.co - Vagina berdarah mungkin erat kaitannya dengan kondisi kesehatan reproduksi perempuan yakni menstruasi

Kondisi fisik tersebut merupakan hal yang normal dialami perempuan. 

Namun, faktanya terdapat sebagian perempuan yang mengalami keluhan pendarahan vagina yang bukan termasuk kondisi normal, di mana bisa menjadi pertanda adanya suatu masalah kesehatan reproduksi perempuan.

Vagina berdarah dianggap tidak normal jika terjadi di luar siklus menstruasi atau terjadi selama siklus menstruasi tetapi darah yang keluar lebih sedikit atau lebih banyak daripada biasanya.

Tak hanya itu, vagina berdarah juga dianggap tidak normal jika terjadi sebelum pubertas, saat hamil, setelah menopause, atau setelah berhubungan seksual.

Kondisi ini tentu saja perlu diwaspadai oleh para perempuan, terlebih jika kondisi vagina berdarah sudah berlangsung lama.

Setiap pendarahan di luar ini dianggap tidak normal dan disebabkan oleh berbagai faktor.

Dilansir dari laman Healthline, berikut penyebab perempuan mengalami masalah kesehatan organ kewanitaan yakni pendarahan vagina. 

1. Ketidakseimbangan hormon

Baca Juga: Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan: Cara Menjaga Miss V Tetap Kencang

Siklus menstruasi perempuan dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron.

Sementara, jika perempuan mengalami timbulnya bercak di luar menstruasi maka bisa menjadi tanda bahwa hormon tersebut tidak seimbang.

Lebih lanjut lagi, terdapat beberapa faktor yang memengaruhi kondisi kesehatan reproduksi perempuan berupa keseimbangan hormon.

Adapun faktor yang memengaruhinya adalah ovarium disfungsional, masalah kelenjar tiroid, memulai atau menghentikan pil KB.

Selain itu, memulai penggunaan segala jenis kontrasepsi hormonal juga memungkin perempuan mengalami perdarahan selama tiga bulan pertama.

2. Komplikasi kehamilan

Faktor lainnya yang dapat menyebabkan perempuan mengalami masalah kesehatan organ kewanitaan yakni pendarahan vagina adalah adanya komplikasi selama kehamilan.

Keguguran dan kehamilan ektopik dapat menyebabkan perdarahan, kehamilan ektopik sendiri terjadi ketika sel telur yang dibuahi menanamkan dirinya di tuba falopi alih-alih di rahim.

Baca Juga: Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan: Mengenal Variasi Ukuran dan Warna Vagina

Di sisi lain, bercak selama kehamilan juga tidak berarti perempuan mengalami keguguran.

Namun, jika perempuan hamil dan mengalami pendarahan vagina, maka harus segera menghubungi dokter.

3. Fibroid rahim

Fibroid rahim adalah pertumbuhan non-kanker yang terbentuk di dalam rahim dan kondisi ini tidak jarang terjadi pada perempuan yang telah melahirkan.

4. Infeksi

Pendarahan vagina di antara siklus menstruasi juga dapat mengindikasikan adanya infeksi pada organ reproduksi.

Infeksi dapat disebabkan oleh infeksi menular seksual, douching vagina, dan penyakit radang panggul yang ditandai dengan peradangan pada organ reproduksi yang mengarah ke jaringan parut.

5. Kanker

Kondisi jarang terjadi, namun beberapa kondisi kanker yang dapat menyebabkan pendarahan yakni serviks, vagina, rahim, dan ovarium.

Baca Juga: Tingkatkan Kepercayaan Diri, Ini Perawatan untuk Mengencangkan dan Meremajakan Miss V

6. Penyebab langka

Terdapat kemungkinan penyebab lain dari pendarahan vagina yang jarang terjadi, seperti memasukkan suatu benda ke dalam vagina, stres ekstrem, diabetes, gangguan tiroid, kenaikan atau penurunan berat badan yang signifikan.

Nah, berikut beberapa penyebab perempuan mengalami masalah kesehatan reproduksi perempuan berupa pendarahan vagina. 

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru