Parapuan.co - Perselingkuhan setelah perempuan menikah menjadi sebuah mimpi buruk dalam hubungan pernikahan.
Kesetiaan dan kepercayaan menjadi salah dua faktor yang mendukung pernikahan dapat berjalan harmonis dan langgeng.
Namun, jika terjadi perselingkuhan setelah perempuan menikah maka tentu saja memberikan dampak buruk pada hubungan.
Selain hubungan pernikahan yang terancam, kondisi kesehatan mental seseorang yang menjadi korban perselingkuhan pun akan terdampak.
Dilansir dari laman Psychology Today via Kompas.com, perselingkuhan dapat menyebabkan seseorang mengalami post infidelity stress disorder.
Secara psikologis, selingkuh dapat menyebabkan Post-Infidelity Stress Disorder (PISD), gejolak emosional atau stres setelah dikhianati atau diselingkuhi pasangan.
Psikolog Dennis Ortman mengungkap bahwa Post-Infidelity Stress Disorder mirip dengan Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD).
Umumnya, mereka yang mengalami PTSD akan selalu teringat akan hal yang membuatnya trauma.
Sama halnya dengan wanita menikah yang mengalami PISD, ia akan selalu teringat akan pengkhianatan pasangan yang pernah dialaminya.
Baca Juga: 3 Tipe Kepribadian yang Rentan Selingkuh, Salah Satunya Psikopat
Bahkan, walaupun mereka telah menjalani hubungan dengan pasangan baru, pengidap PISD akan selalu memiliki anggapan bahwa pasangan mereka sedang berselingkuh, meskipun kenyataanya tidak.
Kondisi kesehatan mental ini pun memiliki konsekuensi, baik fisik maupun emosional pada perempuan menikah yang jadi korban perselingkuhan.
Dalam istilah medis, seseorang yang mengalami stres karena pasangan selingkuh dan memicu sindrom patah hati disebut dengan kardiomiopati stres.
Lebih lanjut lagi, sindrom patah hati juga memicu gejala seperti nyeri dada mendadak, yang mengarah pada perasaan bahwa seseorang mengalami serangan jantung.
Tak sampai di situ, PISD juga mengakibatkan beberapa kondisi berikut.
1. Trust Issue
Wanita menikah yang mengalami kehilangan kepercayaan pada pasangan setelah diselingkuhi mengakibatkan mereka yang mengalami PISD cenderung trust issue atau tidak mudah percaya dengan orang lain.
Sementara, kepercayaan menjadi salah satu aspek penting dalam hubungan.
Baca Juga: Belajar dari Kinan di Serial Layangan Putus, Lakukan Ini Jika Kamu Dituduh Selingkuh
Jika tidak memiliki kepercayaan pada pasangan, maka seseorang akan mudah mengalami stres dan membuat hubungan menjadi hambar atau tanpa makna.
2. Perubahan kepribadian
Selain mengalami krisis kepercayaan, mereka yang jadi korban perselingkuhan juga cenderung kehilangan minat pada hal-hal yang dulu menarik baginya.
Kepribadiannya pun dapat berubah karena ia berusaha untuk melindungi diri agar tidak kembali terluka.
3. Hyperarousal
Kondisi lainnya yang dapat dialami korban perselingkuhan adalah hyperarousal.
Hyperarousal meruapakan suatu kondisi ketika tubuh seseorang tiba-tiba menjadi sangat waspada karena memikirkan trauma.
Kondisi ini dinilai sebagai reaksi tubuh terhadap trauma yang dialami dan menjadi mekanisme pertahanan dan tujuannya untuk melindungi diri dari sumber luar yang negatif.
Jika kondisi ini terjadi secara terus-menerus, maka ia bisa memicu stres berkepanjangan.
Nah, itu dia trauma PISD yang dapat dialami perempuan menikah yang jadi korban perselingkuhan.
Baca Juga: Bisa Dicegah, Ini 5 Cara Menghindari Niat Selingkuh dari Pasangan
(*)