Parapuan.co - Memperingati Hari Persatuan Farmasi Indonesia pada 13 Februari, penting untukmu mengetahui arti lingkaran berwarna pada kemasan obat.
Lingkaran tersebut biasanya berukuran kecil untuk menunjukkan tingkat keamanan dan cara memperoleh obat.
"Berdasarkan tingkat keamanan dan cara memperoleh obat, dibedakan dengan tiga logo warna pada kemasan," kata apt. Esti Lisna Mawarni, S.Farm., seorang apoteker puskesmas di Karanganyar, Jawa Tengah, saat dihubungi PARAPUAN, Jumat (11/2/2022).
1. Obat Bebas
Obat bebas ditunjukkan pada kemasan yang diberi tanda lingkaran hijau dengan garis tepi berwarna hitam.
"Obat bebas bisa dibeli tanpa resep dokter, contohnya paracetamol dan bedak salisis," terang Esti.
Sebagai tambahan, obat bebas dapat dibeli di apotek atau toko farmasi e-commerce sesuai kebutuhan.
Meski tanpa resep dokter, kamu tetap harus memperhatikan panduan mengonsumsi obat bebas agar tidak terjadi overdosis.
Baca Juga: Sambut Hari Persatuan Farmasi Indonesia, Pahami Penggolongan Obat Berdasarkan Jenisnya
2. Obat Bebas Terbatas
Obat bebas terbatas ditunjukkan pada kemasan yang diberi tanda lingkaran biru dengan garis tepi warna hitam.
"Obat ini sebetulnya merupakan obat keras. Namun, masih dapat dibeli dengan atau tanpa resep dokter," jelas Esti.
"Contoh obat bebas terbatas itu bromhexin (obat batuk, merk bisolvon), CTM (anti histamin), dan lain-lain," imbuhnya.
Esti menyebut, penggunaan obat bebas terbatas harus hati-hati dengan memperhatikan peringatan pada kemasan.
Selain itu, pada kemasan obat bebas terbatas tertera kotak hitam berisi tanda peringatan dengan tulisan putih.
Pembeli harus berhati-hati dan mengonsumsinya sesuai rekomendasi obat pada label kemasan atau apoteker.
Baca Juga: Apoteker Ungkap Perbedaan Obat Generik dan Obat Paten, Mana yang Lebih Ampuh?
3. Obat Keras
Obat keras pada kemasan diberi tanda lingkaran merah dengan garis tepi berwarna hitam, dan huruf K di tengah yang menyentuh garis tepi.
"Obat keras hanya dapat dibeli dengan resep dokter," kata Esti.
Obat keras terdiri dari semua golongan antibiotik (amoksisilin, cefixim), obat hipertensi (kaptopril, amlodipin), obat jantung, dan obat diabetes (glimepirid, metformin).
Tips Aman Konsumsi Obat
"Obat bebas dan bebas terbatas aman dan efektif saat mengikuti petunjuk yang ada pada label sesuai dosis yang tepat dan arahan dari apoteker," jelas Esti.
Umumnya obat ini dikonsumsi untuk menangani gejala ringan yang dianggap tidak membutuhkan konsultasi kepada dokter.
"Obat ini untuk mengurangi rasa sakit, nyeri, gatal, sakit gigi, dan sakit kepala," imbuhnya.
Obat bebas maupun bebas terbatas juga mempunyai efek samping, kontraindikasi maupun interaksi antar obat.
Konsumsi obat akan berbahaya apabila tidak sesuai aturan seperti ketidaktepatan, risiko penggunaan obat bebas pada kelompok tertentu, dan kontraindikasi lainnya.
Jadi, sangat penting untuk memerhatikan simbol dan warna pada kemasan, panduan konsumsi obat, dan arahan apoteker ya, Kawan Puan.
Baca Juga: 4 Hal Ini Harus Diperhatikan saat Membeli Obat Secara Online
(*)