Parapuan.co - Kawan Puan, Hari Internasional Perempuan dan Anak Perempuan dalam Sains Internasional jatuh pada tanggal 11 Februari setiap tahunnya.
Hari Internasional Perempuan dan Anak Perempuan dalam Sains ini diperingati untuk menyerukan kesetaraan bagi perempuan dalam dunia sains.
Dalam laman UN Women, peneliti perempuan hanya terdiri dari 33 persen secara global.
Para peneliti perempuan ini diberikan dana penelitian yang lebih sedikit daripada laki-laki dan cenderung tidak dipromosikan.
Di sektor swasta, peran perempuan dalam kepemimpinan perusahaan dan peran teknis dalam industri teknologi masih kurang kehadirannya.
Hanya 22 persen perempuan yang bekerja sebagai profesional di bidang kecerdasan buatan dan 28 persen lulusan teknik.
Kurangnya representasi yang begitu mencolok ini membatasi kemampuan kita untuk menemukan solusi inklusif dan berkelanjutan untuk masalah modern dan membangun seluruh masyarakat yang lebih baik.
Tahun lalu, di Forum Kesetaraan Generasi, Koalisi Aksi tentang Teknologi dan Inovasi diluncurkan, menyatukan pemerintah, perusahaan sektor swasta, sistem PBB dan masyarakat sipil untuk membuat komitmen nyata bagi perempuan dan anak perempuan di STEM.
Pada tahun 2026, Koalisi Aksi bertujuan untuk menggandakan proporsi perempuan yang bekerja di bidang teknologi dan inovasi, dan memastikan bahwa perempuan dan anak perempuan berpartisipasi penuh dalam mencari solusi untuk masalah terbesar dan paling kompleks dalam hidup kita.
Terlebih lagi, tantangan pandemi Covid-19 dan krisis iklim telah dihadapi dunia.
Partisipasi dan kepemimpinan penuh dan setara dari perempuan dan anak perempuan dalam komunitas sains dan teknologi menjadi lebih penting dari sebelumnya.
Sekarang adalah waktunya untuk mengakui kontribusi perempuan dalam penelitian dan inovasi, menghancurkan stereotip dan mengalahkan diskriminasi terhadap perempuan dan anak perempuan dalam sains.
Latar Belakang Hari Perempuan dan Anak Perempuan dalam Sains Internasional
Kesenjangan gender yang signifikan telah berlangsung selama bertahun-tahun di semua tingkat disiplin ilmu, teknologi, teknik, dan matematika (STEM) di seluruh dunia.
Meskipun perempuan telah membuat kemajuan luar biasa dalam meningkatkan partisipasi mereka dalam pendidikan tinggi, mereka masih kurang terwakili di bidang ini.
Sebagaimana diketahui, kesetaraan gender selalu menjadi isu inti bagi PBB.
Kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan dan anak perempuan akan memberikan kontribusi penting tidak hanya untuk pembangunan ekonomi dunia, tapi untuk kemajuan di semua tujuan.
Hal ini juga menjadi target Agenda 2030 Pembangunan Berkelanjutan.
Baca Juga: Sukses di Dunia STEM, Inilah Sosok Fransiska Hadiwidjana Co Founder Women Works
Pada 14 Maret 2011, Komisi Status Perempuan mengadopsi laporan pada sesi kelima puluh lima.
Kesimpulan yang disepakati tentang akses dan partisipasi perempuan dan anak perempuan dalam pendidikan, pelatihan dan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan untuk promosi kesetaraan akses perempuan untuk pekerjaan penuh dan pekerjaan yang layak.
Pada tanggal 20 Desember 2013, Majelis Umum mengadopsi resolusi tentang ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi untuk pembangunan.
Dalam hal tersebut, mereka mengakui bahwa akses penuh dan setara dan partisipasi dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi untuk perempuan dan anak perempuan dari segala usia sangat penting untuk mencapai kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan serta anak perempuan.
Memeriahkan Hari Internasional Perempuan dan Anak Perempuan dalam Sains, tagar #WomenInScience telah beredar di media sosial.
Lewat tagar ini, diserukan pula pesan untuk menentang stereotip gender dan perlunya menyertakan lebih banyak perempuan dan anak perempuan di bidang STEM.
(*)