"Pada saat itu saya juga minum minuman alkohol atau mabuk, di sana saya bertemu Gofar Hilman dan berniat mengambil video selfie. Dan disambut oleh Gofar dan dirangkul, hanya dirangkul," ucap @quweenjojo.
Akun dengan nama Nyelaras itu kemudian menceritakan mengenai cuitan yang dibuatnya di Twitter.
"Kenapa saya meng-twit hal seperti itu karena adanya pancingan atau trigger dari cerita-cerita pelecehan seksual lainnya dan ada delusi atau dorongan internal yang imajinatif dalam diri saya untuk menceritakan ke publik," katanya.
Lebih lanjut, perempuan itu mengatakan bahwa tuduhan maupun tindak kekerasan seksual yang dilayangkan pada Gofar tidaklah benar.
"Itu adalah tuduhan yang tidak benar, dibuat berdasarkan delusi dan imajinasi saya. Kejadian pelecehan itu sebenarnya tidak ada," tulisnya di akun Twitter.
"Pada 19 Agustus 2018 pun saya minum dan berada di bawah pengaruh alkohol," tulisnya.
"Jadi pelecehan seksual Gofar itu sejujurnya nggak terjadi," terangnya dalam lanjutan thread Twitter.
Ia pun meminta maaf pada pihak Gofar dan keluarga atas cuitannya.
"Untuk itu, saya, dan juga kedua orang tua saya, memohon pintu maaf yang sebesar-besarnya kepada Gofar dan keluarga, juga seluruh pihak yang merasa dirugikan atas kesalahan yang saya perbuat," tulisnya lebih lanjut.
Baca Juga: Dukung Korban Kekerasan Seksual, Posko Pengaduan Gofar Hilman Dibuka!