Parapuan.co - Reksa Dana Pasar Uang atau RDPU bisa menjadi pilihan instrumen yang tepat untuk investasi bagi investor pemula.
RDPU sendiri adalah instrumen reksa dana yang hanya melakukan investasi pada dua hal. Pertama, instrumen pasar uang dalam negeri.
Kedua, efek bersifat utang yang diterbitkan dengan jangka waktu tidak lebih dari satu tahun atau sisa jatuh temponya tidak lebih dari dari 1 tahun.
Akan tetapi, sebelum memutuskan berinvestasi pada instrumen ini, ada baiknya Kawan Puan mengetahui tentang keuntungan dan risikonya.
Sehingga apa pun yang terjadi pada investasi kamu di RDPU nantinya, kamu tidak terlalu terkejut karena sudah memahami keuntungan dan risiko yang ada.
Menariknya, reksa dana pasar uang pun disebut cocok untuk menyimpan dana darurat karena sejumlah keuntungan yang ada.
Berikut beberapa keuntungan dan risiko investasi RDPU yang perlu kamu ketahui, seperti dikutip dari Kompas.com. Apa saja?
Keuntungan dari RDPU
Reksa Dana Pasar Uang memiliki sejumlah keuntungan bagi investor, di antaranya yaitu:
Baca Juga: Mengenal Reksa Dana Pasar Uang sebagai Intrumen Investasi Minim Risiko
1. Modal kecil
Jika ingin investasi pada instrumen RDPU, kamu tidak membutuhkan modal dana yang besar seperti investasi saham.
Bahkan, investasi di RDPU bisa dimulai hanya dengan nominal sebesar Rp10.000.
2. Keuntungan tinggi
Walau modalnya kecil, tetapi keuntungan yang dijanjikan dari berinvestasi di RDPU cukup tinggi.
Nilai keuntungannya bahkan disebut lebih besar dibandingkan dengan investasi deposito di bank pada umumnya.
3. Bisa cair kapan saja
Lebih dari itu, RDPU juga bisa kamu cairkan kapan saja saat dibutuhkan tanpa mempertimbangkan jumlah dan lama berinvestasi.
Baca Juga: Rendah Risiko, Ini 5 Alasan RDPU Bisa untuk Menyimpan Dana Darurat
4. Jangka waktu fleksibel
Jangka waktu investasi RDPU lebih fleksibel dan tidak dibatasi kapan harus dilakukan pencairan.
Risiko investasi RDPU
Sebenarnya, RDPU merupakan instrumen investasi yang rendah risiko, sehingga sangat direkomendasikan.
Akan tetapi, rendahnya risiko bukan berarti tidak ada sama sekali sehingga bisa membuat RDPU 100 persen aman, ya.
Risiko RDPU adalah, apabila ada wanprestasi atau gagal bayar dari penerbit utang redemption. Jika ada gagal bayar, investor bisa saja kehilangan uang yang sudah diinvestasikan.
Risiko lainnya ialah ketika manajer investasi tidak bisa mengembalikan dana investasi karena ada penarikan besar-besaran.
Manajer investasi adalah mereka yang mengelola dana dan portofolio investasi kamu, jadi kamu tidak mengelolanya sendiri.
Contohnya, dana di RDPU pasar uang A mencapai Rp700 juta, lalu di waktu bersamaan investor menarik dana mencapai Rp600 juta.
Baca Juga: Mengenal 4 Jenis Reksa Dana, Pilihanmu Pengaruhi Keuntunganmu!
Dalam hal ini, pasar uang dalam reksa dana A perlu dijual meski belum jatuh tempo dan harus dijual di bawah harga beli.
Di samping risiko yang ada, RDPU tetap dianggap instrumen investasi yang aman jika melihat dari sejumlah keuntungannya di atas.
Apa lagi jika perusahaan penyedia reksa dana ini sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Kawan Puan tak sabar ingin investasi pada instrumen RDPU? (*)