Peni Ahmadi, Peneliti Perempuan yang Temukan Potensi Obat Kanker Payudara dari Biota Laut

Aulia Firafiroh - Sabtu, 12 Februari 2022
Sosok Peni Ahmadi
Sosok Peni Ahmadi kompas

"Dengan demikian dapat diprediksi pada tahun 2022 mendatang jumlah penderita kanker payudara di Indonesia bisa saja mencapai 100.000 kasus, cukup miris bahwa perempuan masih rentan untuk terpapar kanker payudara," jelasnya.

Menurut Peni, Indonesia adalah negara dengan kekayaan laut yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber bahan obat untuk berbagai penyakit, termasuk kanker payudara.

Sedangkan laut menyimpan kekayaan yang luar biasa yang belum banyak dianalisis, seperti biota laut berpotensi menjadi obat anti-infeksi, dan anti kanker payudara.

Cerita Peni soal Proses Penelitian

Proses penelitian yang dilakukannya soal biota laut yang dijadikan sebagai obat anti kanker, memakan waktu yang tidak sedikit.

Pasalnya, ia harus menentukan struktur dari senyawa bioaktif yang telah diisolasi.

Setelah itu para peneliti akan menguji obat anti kanker, lalu membuat kompleks senyawa bioaktif untuk dilakukan pada targeted theraphy.

"Sebelumnya kami melakukan preliminary research di mana kita memilih tujuh sampel spesies biota laut secara random, kemudian kita ekstrak, kita uji aktivitasnya sebagai antikanker. Dari ketujuh sampel yang kita pilih secara random, menunjukkan bahwa ketujuh-tujuhnya berpotensi sebagai antikanker," ujar Peni.

Diketahui sebanyak tujuh spesies yang berpotensi tersebut adalah jenis spons yang aktif sebagai anti kanker.

Baca juga: Sosok Novalia Pishesha, Penemu Vaksin Covid-19 yang Mudah Diproduksi

Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh


REKOMENDASI HARI INI

Peni Ahmadi, Peneliti Perempuan yang Temukan Potensi Obat Kanker Payudara dari Biota Laut