Mengutip Reuters, Cent menjadi platform penjualan NFT pertama yang menghasilkan jutaan dolar AS dari karya seni virtual yang ada di sana.
Sayangnya setelah menyadari adanya plagiasi, salah satu pendiri Cent, yakni Cameron Hejazi, mengumumkan penutupan sementara.
Pihaknya menghentikan transaksi penjualan NFT di marketplace Cent untuk menghindari makin banyaknya kerugian.
"Ada spektrum aktivitas yang terjadi, yang pada dasarnya tidak boleh terjadi secara hukum," tutur Cameron Hejazi kepada Reuters.
Pihaknya juga menuturkan bahwa penutupan sementara Cent telah dilakukan sejak 6 Februari 2022.
Hejazi menyinggung pula masalah plagiasi NFT yang merajalela di marketplace aset kripto.
Mereka menjual salinan NFT tanpa izin, membuat konten yang bukan miliknya, dan menjual NFT tersebut.
Penutupan sementara Cent sendiri dilakukan setelah sejumlah cara sempat dicoba pengembang.
Baca Juga: Token Asix Anang Hermansyah Dilarang, Ini 229 Aset Kripto yang Terdaftar Bappebti
Oknum pernah diperingatkan dengan penguncian akun, tetapi di saat bersamaan muncul akun lain melakukan hal serupa.
"Itu terus terjadi. Setiap kali kami mencekal satu akun, yang lain akan muncul, satu sampai tiga lain akan muncul," ujar Hejazi.
Di sisi lain, konsumen tentu juga akan dirugikan jika plagiasi atau pemalsuan NFT ini terus terjadi.
Pembeli bermaksud membeli aset asli dari kreator, tetapi justru mendapatkan produk yang palsu.
Maka dari itu, pastikan lisensi aset kripto NFT di marketplace sebelum kamu melakukan transaksi ya, Kawan Puan.
(*)
Baca Juga: Bisa Dipakai Beli NFT, Ini 3 Uang Kripto Paling Profit untuk Investasi