Beberapa kelainan genetik meningkatkan risiko anak terkena leukemia:
- Down syndrome (trisomi 21): anak-anak dengan down syndrome memiliki salinan ekstra kromosom 21.
Mereka yang memiliki kelainan sindrom berkali-kali lebih mungkin mengembangkan leukemia limfositik akut (ALL) atau leukemia myeloid akut (AML) daripada anak-anak lain.
Down syndrome juga telah dikaitkan dengan leukemia sementara (juga dikenal sebagai gangguan mieloproliferatif transien) yakni kondisi seperti leukemia dalam bulan pertama kehidupan yang sering sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan.
- Sindrom Li-Fraumeni yang merupakan kondisi bawaan langka, disebabkan oleh perubahan gen TP53.
Orang dengan perubahan ini memiliki risiko lebih tinggi terkena beberapa jenis kanker, termasuk leukemia, sarkoma tulang atau jaringan lunak, kanker payudara, kanker kelenjar adrenal, dan tumor otak.
Selian itu adapun kelainan genetik lainnya (seperti neurofibromatosis dan anemia Fanconi) juga membawa peningkatan risiko leukemia, serta beberapa jenis kanker lainnya.
- Masalah sistem kekebalan yang diturunkan
Baca Juga: Minum Obat Paling Efektif dengan Air Putih, Ini Efeknya Jika Diminum dengan Teh, Kopi, atau Susu